SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain dan melihat-lihat wisata alam baru Bumi Perkemahan Hutan Pleseran, Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR - Target pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Karanganyar naik dari sebelumnya Rp1,9 miliar menjadi Rp2 miliar pada tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar mengaplikasikan sport tourism di beberapa lokasi di Karanganyar.

Kepala Disparpora Karanganyar Titis Sri Jawoto, menjelaskan kenaikan target PAD sektor pariwisata sudah lumrah dilakukan setiap tahun untuk menjaga ritme agar tidak tertinggal dengan kota ataupun kabupaten lainnya. Meskipun begitu, pihaknya sudah siap dengan beberapa strategi yang akan diterapkan pada 2020 nanti. Salah satunya mempromosikan sport tourism di Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bikin Bangga! Lukisan Anak Tukang Becak Solo Diterima Jokowi

Ekspedisi Mudik 2024

“Nanti memang ada kenaikan target jadi Rp2 miliar tapi itu bukan hal yang luar biasa terjadi. Biasa saja," ucap dia ketika berbincang-bincang dengan Solopos.com, Kamis (2/1/2019).

"Kami juga tidak ada strategi khusus untuk mendongkrak pendapatan dari sektor pariwisata. Tapi kami memang akan menjalankan strategi sport tourism yang sebelumnya blue print sudah kami lakukan di 2019. Nanti di 2020 akan kami terapkan dengan lebih matang dan meriah,” imbuh Titis.

Menurutnya, salah satu sport tourism yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah gelaran wisata olahraga di Kebun Teh, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. Event itu akan menyajikan berbagai kegiatan olahraga sembari menikmati keindahan kebun teh di Kemuning dan hiburan musik. Rencananya, event tersebut akan dilakukan setiap minggu pertama setiap bulannya.

“Nanti setiap bulan akan ada acara itu. Besok hari gunung juga akan kami adakan event sport tourism yang lebih menarik dari hanya sekedar upacara saja. Ini termasuk strategi biasa saja dan tidak istimewa. Ini langkah kami menjaga ritme,” imbuh dia.

Harga Rokok Naik, Penjualan di Solo Masih Stabil

Selain itu, untuk mendukung kemajuan sport tourism, pihaknya juga akan memberikan pelatihan kepada 40 pemandu paralayang. “Target kami 40 anak ini harus bersertifikat tahun depan. Sekarang kan biayanya Rp400.000 mimpi saya kedepan bisa Rp150.000 atau Rp200.000 biar banyak konsumennya,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya