SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendakian gunung. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pendakian Massal di Gunung Slamet akan dilakukan anggota Basarnas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Kamis-Minggu (22-25/9/2016), menggelar pendakian massal di Gunung Slamet. Pendakian massal ini digelar Basarnas sebagai bentuk pelatihan bagi para anggota dalam penangganan korban hilang maupun bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di area pegunungan.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, menyebutkan ada sekitar 125 anggota Basarnas yang bakal turut serta dalam pendakian Gunung Slamet itu. Ke-125 peserta itu terdiri atas anggota Basarnas Special Grup (BSG) pusat, anggota Basarnas Kantor SAR Semarang, dan anggota lembaga-lembaga potensi SAR di Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

”Kalau ada peserta dari luar Basarnas yang mau ikut serta [pendakian massal] kami dengan senang hati mempersilakan. Makanya, siapa saja boleh ikut dalam kegiatan ini enggak hanya anggota Basarnas,” ujar Agus saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (21/9/2016).

Terpisah, salah seorang petugas Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Zulhawary Agustianto, menjelaskan dipilihnya Gunung Slamet sebagai lokasi pendakian massal itu tak terlepas dari medan di gunung tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) itu dinilai cukup menantang. Beratnya medan membuat gunung itu dianggap sangat layak digunakan sebagai medan simulasi bagi tim BSG pusat.

”Sebenarnya kegiatan ini [pendakian Gunung Slamet] merupakan acara refreshing buat teman-teman BSG pusat. Refreshing-nya dilakukan dalam bentuk simulasi pencarian orang hilang di Gunung Slamet. Nanti, selama pendakian kami akan melakukan penyisiran di kawasan itu,” ungkap Zulhawary.

Selama simulasi di Gunung Slamet dilakukan, menurut Zulex–sapaan Zulhawary–para pendaki akan mendapat tantangan yang cukup besar. Bukan hanya dari medan di gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu, tapi juga dari cuaca saat ini.

”Saat ini, cuacanya cukup ekstrem karena terus menerus hujan. Cuaca ini akan menjadi tantangan bagi para pendaki. Tapi, enggak apa-apa, cuaca ekstrem ini justru membuat simulasi akan semakin menarik,” imbuh Zulex.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya