SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaki Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi berimbas pada penutupan jalur pendakian di gunung berapi itu hingga pertengahan Juni.

Solopos.com, BOYOLALI — Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) memutuskan untuk memperpanjang penutupan jalur pendakian ke Gunung Merapi hingga 15 Juni 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penutupan jalur terkait kecelakaan jatuh ke kawah Gunung Merapi, Eri Yunanto, 21, mahasiswa Universitas Atmajaya Jogja, pada Sabtu (16/5/2015) lalu.

Sementara itu, SAR Barameru Merapi, mendapati ada tujuh pendaki yang nekat naik ke Gunung Merapi pada Kamis (28/5/2015) malam. Pendaki itu menyewa mobil naik sampai New Selo, kemudian mendaki gunung.

“Hari ini mereka kami bawa ke base camp dan kami mintai data diri. kami juga memberikan peringatan bahwa saat ini jalur pendakian masih ditutup,” kata Wakil Ketua SAR Barameru, Bakat “Lahar” Setiawan, Jumat (29/5/2015).

Pendaki yang nekat naik ke Gunung Merapi juga diberi sanksi. Mereka diminta membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Semestinya, pendaki menyampaikan pemberitahuan ke base camp sebelum naik ke Merapi.

“Kami juga minta foto-foto mereka hasil mendaki semalam dihapus. Mereka tidak tahu kalau jalur pendakian ditutup dan tidak tahu kalau di bawah ada base camp,” kata dia.

Pelaksana Harian Kepala BTNGM, Tri Atmojo, menjelaskan perpanjangan penutupan jalur pendakian dilakukan untuk memperbaiki manajemen administrasi pendakian.

“Jadi nanti setiap pendaki yang mau naik harus mengisi formulir. Biasanya, hanya pimpinan rombongan yang meninggalkan kartu identitas. Nanti semuanya harus mengisi identitas lengkap,” kata Tri Atmojo.

Selain itu, BTNGM juga sedang membahas sanksi bagi pendaki yang tidak mematuhi aturan main pendakian di Gunung Merbabu.

“Bentuk sanksi masih kami godok. Yang jelas sanksi itu harus memberikan pembelajaran atau shock therapy agar pendaki patuh pada aturan pendakian,” kata dia.

Tri mengimbau para pendaki merubah mind set tentang aktivitas pendakian. “Pendakian bukan untuk menaklukkan gunung tetapi mendaki untuk belajar dari alam,” ujar dia.

Pada Sabtu (30/5/2015) ini, BTNGM mengajak seluruh stakeholder pendakian untuk mengadakan doa bersama agar pembukaan jalur pendakian mendatang semuanya diberi keselamatan.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Resort Selo, Suwiknya, juga membenarkan penutupan jalur pendakian yang awalnya ditutup hingga akhir bulan Mei, harus diperpanjang hingga pertengahan Juni.

“Penutupan pendakian untuk pembenahan jalur dan memperbaiki prosedur pendakian,” kata dia.

Papan informasi bagi pendaki dan larangan mendaki hingga ke puncak juga akan dibenahi. “Tetap dilarang naik sampai puncak. Ke depan, kalau mau naik ke puncak Merapi harus punya izin dari Kementerian Kehutanan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya