SOLOPOS.COM - Eri Yunanto (Instagram @erriyunanto)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi. Pengangkatan jenazah Eri Yunanto dihentikan Senin petang.

Solopos.com, BOYOLALI — Jenazah Eri Yunanto berhasil di angkat ke tebing 50 meter dari kawah belum mencapai bibir kawah. Evakuasi jenazah Eri Yunanto dihentikan Senin (18/5/2015) petang. Evakuasi jenazah Eri Yunanto akan dilanjutkan Selasa (19/5). (Baca: Evakuasi Eri Dihentikan)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenazah Eri Yunanto ditemukan pada kedalaman 150 meter kawah Merapi. Satu per satu keluarga Eri Yunanto, 21, dan Theofilus Dicky, 21, mahasiswa Atmajaya Jogja mendatangi Pos Evakuasi di Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Sektor Selo, Boyolali, Senin.

Mereka ingin mengetahui secara langsung proses evakuasi terhadap Eri yang dilaporkan jatuh ke kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5) siang. (Baca: Kesaksian Dicky Saat Lihat Eri Jatuh)

Sementara, Dicky adalah teman Eri yang kali terakhir bersama Eri sebelum terjatuh ke kawah. Dicky saat itu memotret Eri yang ingin berfoto di Puncak Garuda.

Semula ke Solo

Ayah Dicky, Tri Sulistyono, 59, begitu tiba di pos evakuasi langsung mencari keberadaan Dicky. Kedatangannya justru kali pertama diketahui oleh kakak Eri bernama Egi. Kemudian mereka bertemu dengan Plh Kepala BTNGM, Tri Atmojo.

Tidak seketika itu Tri dipertemukan dengan Dicky. Dicky sedang dijauhkan dari hiruk pikuk kedatangan relawan agar lebih tenang.

Saat berbincang dengan Solopos.com, Tri mengaku Dicky mendaki Gunung Merapi tanpa pamit langsung ke dirinya. “Dicky hanya SMS adiknya. Bilang kalau batal ikut ke Solo, tapi mau naik ke Merapi,” kata Tri. (Baca: Merapi Pengalaman Pertama Eri)

Tri juga mengenal sosok Eri. Eri adalah teman baik Dicky selama kuliah. “Saya tahu kalau mereka pasti naik berenam. Eri itu teman kuliah, dan empat lainnya adalah teman SMA-nya Eri. Saya yakin keberangkatan Dicky juga sangat mendadak.”

Tri tahu kejadian di Merapi setelah melihat running teks di salah satu televisi pada Minggu (17/5) pagi. Dia kemudian memastikan kabar tersebut dengan menghubungi Dicky.

“Hari ini saya datang kesini untuk men-support Dicky. Awalnya memang saya sedikit marah sama dia karena sudah janji mau ikut ke Solo tapi tidak jadi. Tapi sekarang saya akan bersama dia, anak saya pasti sangat butuh dukungan apalagi bulan depan dia harus berangkat PKL ke Kalimantan,” ujar warga Kepek, Wonosari.

Mengenai hobi anaknya, Tri paham betul. Tetapi, belum lama ini dia sudah berpesan kepada Dicky untuk tidak naik ke Merapi dan Semeru. “Silakan mau naik gunung mana saja. Tetapi Merapi dan Semeru jangan. Eh ini tahu-tahu malah ke Merapi.”

Sementara itu, Kakak Eri bernama Egi yang sudah berada di pos evakuasi sejak Minggu kemarin masih bungkam. Dia belum bersedia memberikan waktunya untuk berbincang dengan awak media.

Saat pewarta televisi mengambil gambarnya saat berada di pos, dia juga menolak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya