SOLOPOS.COM - Tim SAR Merbabu berangkat naik mengirim logistik ke Tim SAR di Pasar Bubrah dan puncak Merapi, Senin (18/5/2015) (Twitter @Merapiinfo)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi mengundang perhatian netizen. Publik dunia maya ini mengapresiasi kesigapan Tim SAR.

Solopos.com, BOYOLALI – Aksi tim Search and Rescue (SAR) gabungan dalam mengevakuasi Eri Yunanto, 21, dari dasar kawah Gunung Merapi, Senin (18/5/2015), diapresiasi warga dunia maya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berbagai macam pujian dari pengguna media sosial (netizen) bermunculan di postingan berita evakuasi Eri Yunanto. Beberapa menyebut kisah evakuasi tim SAR memang patut dievakuasi.

“Tim SAR sungguh hebat, terjatuh di kawah masih bisa diselamatkan, bayangan saya tu medan yg sgt berat bertaruh dgn taruhan nyawa tim sar sendiri, patut diacungi jempol dan diberi penghargaan yg tinggi tu tim sarnya..,” tulis akun Oe Young yang menjadi komentar terpopuler di laman Facebook Solopos.com.

“Penghargaan setinggi- tingginya bagi TIM SAR yang berjuang sangat gigih dan kerja kerasnya dalam upaya evakuasi, serta taati aturan dalam mendaki gunung agar kita selamat berangkat dan pulangnya.,” kata S. Wakhidin

“Salut pada tim SAR. Mempertaruhkan nyawa sendiri demi mengangkat jasad pemanjat terjatuh dan cilaka karena kurang persiapan. Semoga hikmahnya pendaki awalan lainnya lebih hati-hati memenuhi hasrat hobbynya,” tutur Nanni Meisje Uit Ngalam.

Seperti dilaporkan Solopos.com,  evakuasi Eri Yunanto, mahasiswa Atmajaya Jogja yang jatuh ke kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015) siang merupakan evakuasi penuh risiko. Tubuh Eri Yunanto mulai dievakuasi dari dasar kawah di kedalaman sekitar 200 meter, Senin (18/5/2015) sore. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk membawa tubuh Eri ke bibir kawah.

(Baca Juga: Begini Kisah Lengkap Evakuasi Jasad Eri)

Evakuasi Eri penuh risiko, ini mengingat kondisi kawah Merapi yang bisa mengancam siapa saja. Selain ancaman gas beracun sulfatara, juga suhu di kawah yang mencapai 140 derajat celcius. Belum lagi, bebatuan di dinding kawah yang rapuh bisa longsor kapan saja.

(Baca Juga: Kisah Tim SAR Evakuasi Eri Yunanto: Suhu Kawah Hingga Kekurangan Air)

Kendala lain yakni air bersih yang menjadi barang “mahal” bagi relawan. Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) yang menjadi posko pencarian Eri Yunanto, 21, pendaki asal Sleman yang jatuh ke kawah Merapi, kekurangan air bersih.

(Baca Juga: Kisah TIM SAR Evakuasi Eri Yunanto: Butuh 3 Jam Ke Bibir Kawah)

Tim SAR gabungan berhasil menjangkau posisi tubuh Eri Yunanto, mahasiswa Universitas Atmajaya Jogja yang jatuh ke kawah Merapi. Hingga Senin (18/5/2015) sekitar pukul 18.00 WIB, Tim SAR mulai mengangkat tubuh Eri Yunanto dari dasar  kawah.  Butuh waktu tiga jam untuk membawa tubuh Eri Yunanto ke bibir kawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya