SOLOPOS.COM - Lintasan utama evakuasi Eri Yunanto di kawah Merapi. (Repro SAR Klaten)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi, Eri Yunanto, dievakuasi dengan upaya SAR yang bertaruh nyawa. Lahar adalah salah satunya.

Solopos.com, BOYOLALI — Anggota SAR Barameru, Bakat Setiawan alias Lahar, melakukan aksi berisiko tinggi dalam dalam proses evakuasi jenazah Eri Yunanto, 21. Pria 29 tahun ini pula yang kali pertama menyentuh tubuh mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) itu di dasar kawah Merapi.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Saat kali pertama menyentuh jenazah Eri, Lahar menyebut fisik tubuh tersebut masih utuh dan bagus. Posisi korban tengkurap pada jarak 50 meter dari kawah 57. “Pakaian masih utuh, dompet masih ada. Kami cek identitasnya sama, langsung kami evakuasi. Langsung kami masukkan ke dalam kantung jenazah, diletakkkan di drag bar kemudian kami ikat.”

Baca: Inilah Aksi Heroik Lahar Tanpa Baju Pelindung Panas.

Rekan Lahar dari SAR DIY yang membantunya di kawah Merapi, Endro, menceritakan awalnya dia tidak diplot untuk turun ke dasar kawah. “Jadi yang pertama turun dan menyentuh survivor adalah Mas Lahar. Tugas saya semula hanya memantau pergerakan Mas Lahar dan memastikan Mas Lahar mendekati titik duga survivor.”

Hanya saja, Lahar mengaku kesulitan saat hendak mengevakuasi korban. Lahar pun meminta bantuan Endro untuk turun dan membantu membungkus tubuh korban dengan kantung jenazah.

Bagi Endro, evakuasi ini adalah pengalaman pertama. Selama tidak ada rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) serta back up dari tim evakuator, dia dan tim juga tidak mungkin berani turun ke kawah.

“Ini pengalaman luar biasa, evakuasi tersulit, dan berisiko sehingga saya tidak ingin mengulanginya lagi,” imbuh warga Jl. Imogiri Timur Jogja.

Sebelumnya, rescuer yang turun ke kawah Gunung Merapi disebut layak mendapat reward. “Reward sudah kami pikirkan. Akan kami laporkan ke Basarnas Pusat. Ini operasi yang unik dan langka. Evakuasi dari kawah baru kali ini terjadi termasuk di Merapi,” kata Kepala Basarnas Semarang, Agus Haryono.

Rescuer dipastikan orang-orang yang berani berjibaku dan berdedikasi tinggi. “Mereka dari Barameru Boyolali. Kami pilih orang lokal karena mereka sangat menguasai medan. Penghargaan bisa diberikan dalam bentuk apapun. Yang jelas piagam itu pasti,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya