SOLOPOS.COM - Suasana puncak Merapi, Sabtu (16/5/2015) pukul 07.38 WIB. Puluhan pendaki memadati bibir kawah Merapi. (Twitter @norixgod/@infobencana)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi, Eri Yunanto, dievakuasi dengan upaya SAR yang bertaruh nyawa.

Solopos.com, BOYOLALI — Evakuasi mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Eri Yunanto, di kawah Merapi, menunjukkan aksi luar biasa enam anggota tim SAR yang mempertaruhkan nyawa. Mereka mencoba menuruni tebing kawah Gunung Merapi, Senin (18/5/2015), sekitar pukul 11.30 WIB, dan kembali membawa jenazah Eri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka berasal dari dua kelompok SAR yang berbeda, yaitu SAR DIY dan SAR Barameru. Berikut nama keenam anggota SAR tersebut:
– Andri Suzanto (SAR DIY)
– Rahmad diyono (SAR DIY)
– Ridho (SAR DIY)
– Bakat Setiawan alias Lahar (SAR Barameru)
– Endro Sambodo (SAR Barameru)
– Mukhsin (SAR DIY)

Regu SAR tersebut memang turun ke kawah dengan perlengkapan baju antiapi dan bantuan pernafasan tabung oksigen sebagai antisipasi suhu panas dan gas beracun. Namun, mereka menghadapi bahaya lain, yaitu kondisi bebatuan yang rawan longsor.

Dari informasi di Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) yang himpun Solopos.com, Minggu, kedalaman kawah Merapi mencapai 400 meter. Di dalam kawah panas berdiameter 400 meter itu, terbentuk kubah baru sejak erupsi Merapi 2010.

Kubah ini dinilai sangat berbahaya termasuk magma dan gas beracun sulfatara. Sementara dinding kawah yang tak semuanya vertikal itu terdiri dari batu-batuan yang sangat rapuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya