SOLOPOS.COM - Foto terakhir Eri Yunanto di Puncak Garuda Gunung Merapi, Sabtu (16/5/2015). Eri jatuh ke kawah Merapi. (Instagram/@bagusdeni)

Pendaki jatuh ke kawah Merapi, Eri Yunanto, belum diketahui nasibnya.

Solopos.com, BOYOLALI — Eri Yunanto, 21, mahasiswa semester VI Fakultas Teknik Universitas Atmajaya Yogyakarta jatuh ke kawah Gunung Merapi, Sabtu (16/5/2015). Hingga kini Tim SAR masih melakukan pencarian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (15/5/2015) pukul 19.00 WIB rombongan Eri berangkat dari Yogyakarta, kediaman Eri. Sekitar pukul 22.00 WIB, rombongan kemudian tiba di Pos New Selo. Mereka melakukan pendakian dari jalur Selo, Boyolali.

Dari data yang dirilis Posko Barameru, Selo, Boyolali, Minggu (17/5/2015), Eri berangkat bersama lima orang pendaki lainnya. Namun hanya dua orang yang sampai ke puncak Merapi yakni Eri dan rekannya yang bernama Dicky.

Tiga orang lainnya hanya sampai pos dua. Tiga orang lainnya termasuk Eri sampai di Pasar Bubrah, Sabtu (16/5) pukul 03.30 WIB. Sekitar pukul 08.30 WIB, Eri dan Dicky kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke puncak, sementara satu temannya menghentinkan perjalanan di Pasar Bubrah. Sebagaimana diketahui pendakian ke Merapi hanya diperbolehkan hingga ke Pasar Bubrah.

Eri dan Dicky sampai di puncak Merapi sekitar pukul 09.30 WIB. Sesampainya di puncak Merapi, Eri sempat berfoto-foto. Sekitar pukul 11.00 WIB, setelah foto saat hendak turun Eri terpeleset jatuh ke kawah.

Begitu mengetahui Eri terjatuh, Dicky langsung turun memberitahukan kepada warga dan tim SAR. 

Foto Eri kali terakhir di puncak Merapi beredar di jejaring sosial baik Twitter maupun Instagram. Ungkapan duka mengalir di akun Twitter dan Instagram Eri Yunanto.

Akun instagram @bagusdeni,  mengunggah foto Eri yang duduk di Puncak Garuda yang terletak tepat di atas bibir kawah.

“Turut bersedih hati kepada sesama teman kita yang saya jumpai tadi ketika di Gunung Merapi (16/05/15). Ini adalah foto sebelum dia terjatuh dari puncak tersebut ke dalam kawah gunung Merapi. Ini adalah sebuah pelajaran yang sangat harus harus ditaati. Janganlah kalian menantang alam, gunung bisa menjadi teman maupun sahabat tetapi gunung bisa juga mematikan. Janganlah ceroboh dan janganlah kalian menantang gunung, ingatlah apabila puncak hanyalah bonus. Salam lestari,” demikian tutur Bagus Deni dalam akun instagramnya, Minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya