SOLOPOS.COM - Surono (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pendaki jatuh di kawah Merapi pada akhir pekan lalu. Mbah Rono mengingatkan pendaki hanya boleh mendaki sampai Pasar Bubrah.

Solopos.com, YOGYAKARTA – Batas aman pendakian Gunung Merapi hanya diperbolehkan sampai pos Pasar Bubrah. Hal itu ditegaskan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral, Surono, menyusul insiden terjatuhnya mahasiswa Atmajaya Yogyakarta, Eri Yunanto, 21, ke kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Walaupun Merapi dalam kondisi normal pendakian hanya boleh sampai Pasar Bubrah. Tidak boleh sampai puncak. Saya tidak tahu mengapa ada yang sampai ke puncak dan ada yang sampai seperti itu,” ucap Surono di Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Senin (18/5/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, kondisi di puncak Merapi sangat berbahaya bagi para pendaki. Selain disebabkan oleh asap serta gas beracun yang pekat, bebatuan di puncak juga rentan runtuh.

“Memang ada batuan yang belum stabil akibat letusan tahun 2010,” ungkap pria yang akrab disapa Mbah Rono itu.

Dia berharap para pendaki dapat mematuhi peringatan serta rekomendasi yang sudah sejak lama ditetapkan dan disosialisasikan. Selain itu, para pendaki juga dapat meminta bantuan pemandu jika tidak mengetahui medan.

“Jadi mohon seluruh pendaki mengikuti rekomendasi kami sehingga tidak ada insiden seperti ini, teman-teman pendaki lain juga tidak terganggu,” kata dia.

Sementara itu terkait evakuasi korban, Surono juga mengingatkan bagi tim sukarelawan, agar tetap memprioritaskan keselamatan diri dengan melengkapi piranti pengaman seperti penutup muka. Ini untuk meghindari dari hirupan gas beracun di sekitar kawah.

“Kondisi kawah [Merapi] kan kondisinya paling aktif, yang saya khawatirkan adalah gas yang berbahaya yang sangat pekat,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya