SOLOPOS.COM - Gunung Lawu (JIBI/Dok)

Pendaki hilang di Gunung Lawu belum ditemukan.

Solopos.com, SOLO — Tujuh bocah pendaki Gunung Lawu hilang. Mendaki sejak Sabtu (25/7/2015), tujuh pendaki yang terdiri atas lima bocah usia 18 tahun, satu bocah 9 tahun dan satu bocah 11 tahun tak diketahui keberadaannya. Sebanyak 138 anggota Tim SAR dikerahkan untuk mencari keberadaan bocah itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ketujuh bocah tersebut sempat mendaki bersama salah satu orang tua pendaki. Begini kronologi lengkapnya:

Menurut penuturan tetangga di Pucangsawit, Jebres Solo, Revi, 18, Sasi, 11 dan Abdul, 9, bersama orang tua mereka pergi mengendarai sepeda motor, Sabtu (25/7/2015). Ketika ditanya oleh tetangga, mereka mengatakan akan naik ke Gunung Lawu. Orang tua ketiga bocah itu dikenal mempunyai hobi naik gunung.

Laporan dari Posko Cemorokandan, Tawangamgu, Karanganyar, ketujuh pendaki yakni Revi, Sasi, Abdul beralamat Pucangsawit, Solo; Maya Mega, 18, alamat Palur Karanganyar, alumni SMA 3 Solo diterima di Fakultas Teknik UNS; Guruh Putra, 18 alamat Nusukan Solo; Rizal, 18 alamat Colomadu Karanganyar dan Gabriel, 18. Guruh, Rizal dan Gabriel informasi yang beredar merupakan siswa SMK 9 Solo. Mereka bertujuh mendaki bersama orangtua Revi, Sasi dan Abdul.

Salah satu relawan Anak Gunung Lawu (AGL) Karangayar, Itok, mengatakan di tengah perjalanan orang tua yang mendaki bersama ketujuh bocah itu turun, dengan alasan karena kondisi kesehatan. Selanjutnya, ketujuh pendaki melanjutkan perjalanan tanpa didampingi orang tua.

Hingga Rabu (29/7/2015), belum ada kabar ketujuh pendaki tersebut. Padahal, rencananya, Minggu (26/7/2015) mereka sudah turun, mengingat Senin (27/7) merupakan hari pertama sekolah.

Ayah Mega, Joko Mulyadi, yang dijumpai di Cemorokandang mengatakan Mega pamit naik Gunung Lawu pada Sabtu (25/7/2015) sore. “Sudah sempat saya larang tapi karena dia kepengin ya akhirnya ikut naik,” kata dia.

Menurut dia, Mega mengikuti rombongan Revi. Revi, jelasnya, adalah teman les Mega sewaktu SMP.

Sementara ayah Guruh, Joko Lelono, mengatakan Guruh sudah izin mau naik Lawu bersama teman-temannya. Karena Guruh sudah biasa naik gunung, ia diizinkan naik ke Lawu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya