SOLOPOS.COM - Suasana rumah kedua orang tua Refi dan kedua adiknya, di RT 005/RW 001, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Rabu (29/7/2015) siang. (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Pendaki hilang di Gunung Lawu, tiga orang diantaranya merupakan kakak beradik yang sehari-hari tinggal di Pucangsawit, Solo.

Solopos.com, SOLO — Tujuh pendaki Gunung Lawu yang hilang kontak sejak Minggu (26/7/2015) akhirnya ditemukan Rabu (29/7/2015) sore. Tiga di antaranya merupakan kakak beradik tinggal di RT 005/RW 001, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Rabu (29/7/2015) siang. Keluarga mereka dikenal suka berpetualang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah warga yang merupakan tetangga dari tiga pendaki yang sempat hilang kontak di Gunung Lawu, yakni Refi Riffeli, 18, Abdul, 8, dan Sarsiati Satsuni, 11, menunggu perkembangan berita pencarian mereka dari televisi.

“Tadi beritanya baru satu yang keluar, ini masih menunggu kabar lagi. Kami terus terang sangat khawatir dengan keselamatan mereka,” kata Mustaqim, 34, salah seorang tetangga Refi.

Menurut Mustaqim, dia melihat Refi dan kedua adiknya berangkat bersama kedua orang tua mereka yakni Arif dan Suyanti pada Sabtu (25/7/2015) siang. Mereka berangkat menggunakan tiga sepeda motor jenis Honda CB.

Para tetangga sudah maklum keluarga pasangan Arif dan Suyanti beserta anak-anaknya kerap pergi ke tempat wisata alam dengan kendaraan itu.

“Ya kami sudah tahu paling mereka pergi naik gunung. Cuma kami tidak tahu ke mana,” kata Mustaqim saat ditemui Solopos.com di rumahnya yang berada tak jauh dari rumah Arif.

Hobi Naik Gunung

Mustaqim mengaku sudah lama mengenal kedua orang tua Refi, Abdul, dan Sarsiati Satsuni. “Mereka [Arif dan Suyanti] itu memang dari dulu hobi naik gunung, bahkan ibunya [Suyanti], waktu hamil tiga bulan anak pertamanya saja, dia naik gunung. Waktu kerja di luar negeri juga naik gunung. Kami sih tidak heran karena waktu muda bu Suyanti pernah ikut Tim SAR,” kata dia.

Sejak mendengar kabar hilangnya Refi, Abdul, dan Sarsiati Satsuni, tetangga mengaku resah. Mustaqim mengatakan warga baru mendengar hilangnya Refi dan kedua adiknya itu pada Selasa malam. Bahkan warga mengaku tidak bisa tidur semalaman.

“Begitu mendengar kabar itu, kami langsung cari tahu info jelasnya seperti apa. Terus terang kami tidak bisa tidur semalaman. Kami khawatir kondisi anak-anaknya yang kecil itu. Di sana [Gunung Lawu] kan dingin sekali,” kata dia.

Sejumlah warga setempat saat itu langsung ikut menyusul ke Gunung Lawu. “Ada 10 orang menyusul ke sana [Gunung Lawu]. Berangkat tadi pagi [Rabu, 29/7],” kata dia. Pantauan Espos, rumah orang tua Refi tampak sepi dan dengan kondisi pintu tertutup.

Susul ke Gunung

Sementara itu, kedua orang tua pendaki lain, Guruh Putra Respati, yakni Joko Lelono dan Istrinya langsung menyusul ke Gunung Lawu begitu mendengar kabar anak bungsunya hilang. “Bapak sama Ibu kemarin [Selasa] menyusul ke sana [Gunung Lawu],” kata salah seorang karyawan pengobatan alternatif milik orang tua Guruh, Muhammad Abu, saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Abu mengatakan Guruh memang bukan sekali dua kali ini mendaki gunung. “Sebelumnya anak itu memang sering naik gunung. Alat-alatnya [perlengkapan naik gunung] saja dia punya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya