SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan berkumpul di pos pendakian Cemorokandang, Selasa (28/7/2015), di sela-sela pencarian tujuh pendaki yang hilang di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pendaki hilang di Gunung Lawu adalah remaja dan anak-anak.

Solopos.com, KARANGAYAR – Tujuh pendaki Gunung Lawu asal Karanganyar dan Solo diduga hilang. Para pendaki tersebut diketahui mendaki Gunung Lawu sejak Sabtu (25/7/2015) dan seharusnya sudah turun pada Minggu (26/7/2015). Namun, hingga Rabu (29/7/2015) siang, mereka belum juga muncul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (29/7/2015) siang, ketujuh pendaki itu adalah;

  1. 1. Abdul, 9, laki-laki, alamat RT 005/RW 001, Pucangsawit Jebres Solo.
  2. 2. Sasi, 11, perempuan, alamat sama dengan Abdul
  3. 3. Revi, 18, perempuan, alamat sama dengan Abdul
  4. 4. Maya Mega pratiwi, 18, Perum Subur Makmur Ngringo Palur, Karanganyar.
  5. 5. Guruh Putra, 18, Jl. Demak Bintoro 3, No. 14 Nusukan Solo
  6. 6. Rizal, 18, Perum Gendingan Indah 4 RT 007/RW 009, Colomadu, Karanganyar
  7. 7. Gabriel, 18, laki-laki, alamat belum diketahui

Menurut keterangan Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mereka mendaki melalui jalur Cemorokandang pada Sabtu. “Mereka berasal dari Solo. Sejak siang orang tua para pendaki mencari [ke Tawangmangu]. Dari BPBD juga sudah datang,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Hingga Rabu pagi, belum diketahui kondisi para pendaki. Ketua Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdi, menuturkan 35 sukarelawan AGL menyisir jalur pendakian untuk mencari ketujuh pendaki itu. Pencarian dilakukan sejak Senin pagi dan sore. Menurut Rusdi, seharusnya para pendaki itu turun gunung pada Minggu. Namun, sampai Senin tidak turun sehingga sukarelawan menyisir jalur pendakian.

Orang Tua Melarang

Orang tua Mega, Joko, mengatakan sempat mengingatkan anaknya agar tidak mendaki Gunung Lawu. Namun, keluarga akhirnya memberi izin. Menurut Joko, Mega naik gunung karena diajak teman-temannya. Pada Sabtu malam, Joko sempat datang ke Posko Pendakian di Cemorosewu untuk meminta Mega tidak mendaki. Namun, saat menghubungi Mega lewat ponsel, sudah tidak bisa.

Joko kemudian pulang ke rumah dan kembali lagi ke posko pendakian pada Selasa sore.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pada Selasa malam, kondisi puncak Lawu sangat dingin karena musim kemarau. Bahkan suhu di puncak bisa mencapai nol derajat Celcius. Pada Selasa malam, suhu di Posko Cemorokandang, Tawangmangu, mencapai 11 derajat Celcius. Kondisi posko ramai oleh sukarelawan dan sejumlah orang tua pendaki. Mereka berkumpul di posko untuk memantau perkembangan pencarian.

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, mengaku sudah menerima laporan hilangnya ketujuh pendaki tersebut. “Ada informasi, tujuh pendaki yang sampai saat ini [Selasa] belum turun,” kata dia. BPBD berkoordinasi dengan sukarelawan dari AGL maupun SAR untuk mencari ketujuh pendaki tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya