SOLOPOS.COM - Tim SAR mengevakuasi tujuh pendaki belia yang tersesat di Gunung Lawu, Rabu (29/7/2015). Mereka hilang sejak Minggu (26/7/2015). (istimewa/Sutrisno MDMC Karanganyar)

Pendaki hilang di Gunung Lawu akhirnya ditemukan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Tujuh pendaki muda Gunung Lawu yang hilang kontak sejak Sabtu (25/7/2015), akhirnya ditemukan Rabu (29/7/2015) sore. Mereka ditemukan tim SAR dan sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL) di Sendang Drajat dalam kondisi selamat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan berdasarkan informasi dari sukarelawan yang menyisir jalur pendakian Gunung Lawu, pendaki yang terdiri atas dua bocah dan lima remaja itu ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB.

“Saat ditemukan mereka dalam kondisi sehat. Begitu mendapat kabar ditemukan, kami langsung mengirim sukarelawan untuk menjemput,” kata Agus saat ditemui wartawan, Rabu.

Ketujuh pendaki muda itu adalah Abdul, 9; Sasi, 11; Revi, 18, ketiganya warga RT 005/RW 001, Pucangsawit Jebres Solo; Maya Mega Pratiwi, 18, warga Perum Subur Makmur Ngringo Palur Karanganyar; Guruh Putra, 18, Jl. Demak Bintoro 3, No. 14 Nusukan Solo; Rizal, 18, Perum Gendingan Indah 4 RT 007/RW 009, Colomadu, Karanganyar, dan Gabriel, 18.

Pantauan Solopos.com, Rabu malam, sejumlah ambulans disiapkan di Posko Cemorosewu. Seorang pendaki, Mega dibawa ke RSUD Karanganyar untuk mendapat perawatan. Sementara lainnya ada yang langsung dibawa keluarga dan dibawa ke Puskesmas Tawangmangu.

Kelelahan 

Irwan Prayudi, sukarelawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Karanganyar mengatakan ketujuh pendaki tiba di Posko Cemorosewu sekitar pukul 23.00 WIB. “Mereka kelelahan, tapi sehat. Dari pengakuan pendaki, mereka sempat tersesat,” ujar Irwan saat dihubungi Solopos.com, Kamis (30/7) dini hari.

Informasi yang dihimpun , pencarian melibatkan sedikitnya 100 sukarelawan. Pencarian dilakukan dari semua jalur pendakian. Saat ditemukan para pendaki berada di warung dekat Sendang Drajat. Mereka berkumpul dengan bekal yang masih cukup memadai seperti minum, buah, dan biskuit.

Berdasarkan bekal yang dibawa, kata Agus Haryono, beberapa pendaki sudah terbiasa naik gunung. Satu pendaki, Guruh, keseleo.

“Namun, dari bawah sudah keseleo. Mereka dibawa ke puskesmas dan RSUD untuk memastikan kesehatan apakah perlu perawatan atau bisa langsung pulang,” ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya