SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian masuk perguruan tinggi negeri (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, meminta persyaratan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 dikaji ulang karena cenderung diskriminatif bagi kaum difabel. Lelaki yang akrab disapa Rudy ini menegaskan seluruh warga Indonesia berhak mendapatkan pelayanan pendidikan yang setara.

“Di UU tidak ada namanya bangsa difabel, tapi bangsa Indonesia. Jadi difabel punya hak dilayani seperti kita-kita ini,” ujarnya saat ditemui wartawan di sela Sosialisasi Pemilu untuk Pemula di Monumen Pers, Sabtu (8/3/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, Panitia Pelaksana SNMPTN 2014 bersama Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia menggulirkan aturan yang cenderung membatasi akses difabel ke perguruan tinggi. Persyaratan itu yakni pendaftar tidak tunanetra, tidak tunarungu, tidak tunawicara, tidak tunadaksa dan tidak buta warna.

Menurut Wali Kota, pengguliran aturan tersebut tidak pas di saat sejumlah kota di Indonesia mencanangkan diri sebagai kota inklusi, tak terkecuali Solo. Namun demikian, pihaknya mengaku tak bisa berbuat lebih karena wewenang berada di pemerintah pusat. “Wewenang Pemkot hanya di tataran sekolah, bukan universitas. Kami hanya bisa menyarankan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya