SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pendaftaran Siswa Baru (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pendaftaran siswa baru di Bantul diwarnai perebutan siswa oleh dua sekolah

Harianjogja.com, BANTUL- Perebutan siswa terjadi antara SMP Negeri 1 Bambanglipuro dengan SMP Muhamadiyah 1 Bambanglipuro, Bantul. SMP Negeri 1 Bambanglipuro Bantul disebut meminta siswa yang mendaftar di SMP Muhamadiyah 1 agar masuk ke sekolah negeri tersebut lantaran kekurangan siswa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kisruh perebutan siswa diungkapkan Kepala SMP Muhamadiyah 1 Bambanglipuro, Rohmani Purwanti. Ia menceritakan, ditelepon oleh Kepala SMP Negeri 1 Bambanglipuro agar menyerahkan lima orang siswa yang mendaftar di SMP Muhamadiyah Bambanglipuro ke sekolah itu. Lima siswa tersebut semula mendaftar di SMP Negeri 1 Bambanglipuro, namun tidak lolos seleksi karena nilai tidak mencukupi.

Malsahnya kata dia, SMP negeri 1 Bambanglipuro ternyata kini kekurangan siswa. “Kepala sekolahnya bilang kurang siswa sebanyak 15 orang, jadi mereka izin mau minta berkas-berkas lima siswa itu nanti Senin [13/7],” ungkap Rohmani Purwanti, Sabtu (11/7/2015).

Kekurangan siswa di SMP Negeri 1 Bambanglipuro menurutnya karena penerimaan peserta didik baru (PPDB) menggunakan sistem real time online (RTO). Dimana siswa atau pendaftar diberi dua pilihan sekolah. Sebanyak 15 siswa yang semula lolos di SMP Negeri 1 Bambanglipuro belakangan justru memilih sekolah lain, menyebabkan SMP Negeri 1 Bambanglipuro kekurangan siswa.

Untuk menutup kekurangan tersebut, sekolah ingin menerima lima siswa lainnya yang telah ditolak karena tidak lolos seleksi agar bersekolah di SMP Negeri 1 Bambanglipuro. Kendati kelima orang tersebut telah mendaftar di SMP Muhamadiyah 1 Bambanglipuro.

“Lima orang itu selain sudah mendaftar di sini juga sudah menyerahkan berkas-berkas seperti surat keterangan nilai,” kata dia.

Rohmani menegaskan tidak akan menyerahkan ke lima siswa itu, sebab untuk mendapat peserta didik saat ini bukan perkara mudah, apalagi dialami sekolah swasta. Dari kuota 96 kursi kelas 1 SMP Muhamadiyah 1 Bambanglipuro, sampai sekarang baru terisi 90 kursi.

“Padahal di SMP Negeri itu kuotanya sampai 216-an siswa, mereka sudah dapat 200, kita saja hanya 96 kurisnya, tentu saya enggak mau kasih,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala SMP N 1 Bambanglipuro, Triyatmi mengatakan, lembaganya tidak pernah menolak kelima siswa tersebut. Mereka termasuk siswa baru yang telah diterima SMPN 1 Bambanglipuro, kendati belum diumumkan. Itu sebabnya, pihaknya meminta kelima siswa itu ke pihak SMP Muhamadiyah 1 Bambanglipuro.

Anehnya kata dia, belum saja kelima siswa itu diumumkan lulus, namun berkas pendaftarannya sudah dicabut. “Saya tidak tahu yang mencabut berkas itu siapa, kalau siswa katanya tidak ada yang mencabut berkas,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya