Solopos.com, WONOGIRI -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, mengakui mekanisme perekrutan panitia pemungutan suara (PPS) Pilkada 2020 lebih kompleks dibanding sebelumnya.
Toto menduga hal itu menjadi salah satu penyebabnya tak terpenuhinya kuota pendaftar calon PPS hingga masa pendaftaran ditutup, Senin (24/2/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hingga hari itu, jumlah pendaftar masih kurang 464 orang dari total kuota kebutuhan 1.764 pendaftar.
Mengenai mekanisme perekrutan itu, Toto menjelaskan setelah mendaftar, para peserta harus menjalani tes tertulis dan wawancara.
PNS Kena Banjir Bisa Cuti Sebulan, Gaji & Tunjangan Utuh
KPU akan memilih tiga orang sebagai anggota PPS dan tiga orang lainnya sebagai cadangan untuk pengganti antarwaktu (PAW).
"Mekanisme ini lah yang membuat warga berpikir ulang mendaftar sebagai PPS, sehingga KPU harus mendorong lebih kuat," jelas Toto kepada Solopos.com, Selasa.
Toto menegaskan dengan menjadi anggota PPS sebenarnya warga sama halnya turut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pilkada Wonogiri, 23 September mendatang.
Perekrutan PPS tahun ini berbeda dengan sebelumnya di mana prosesnya cukup dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dengan batas minimal jumlah pendaftar tiga orang.
Underpass Transito Solo Diprediksi Rampung September
Setelah mendaftar peserta hanya perlu menjalani tes wawancara.
Diberitakan sebelumnya, pendaftaran peserta perekrutan PPS untuk Pilkada Wonogiri 2020 masih kurang 464 orang dari kebutuhan. Setiap desa/kelurahan minimal harus ada enam pendaftar.
Namun tak satu pun desa/kelurahan yang kuotanya terpenuhi, bahkan ada yang jumlah pendaftarnya nol sehingga KPU memperpanjang masa pendaftaran hingga Kamis (27/2/2020).