SOLOPOS.COM - TP3D Kalitengah, Kecamatan Wedi menerima pendaftaran perangkat desa, Kamis (4/8/2022). (Istimewa/TP3D Kalitengah)

Solopos.com, KLATEN — Ribuan orang berbondong-bondong mendaftar lowongan perangkat desa di Klaten. Salah satu yang memikat banyak pendaftar, yakni penghasilan tetap (Siltap) perangkat desa.

Berdasarkan Perbup Klaten No. 96 tahun 2019 tentang Siltap Bagi Kepala Desa dan Perangkat desa, Siltap Kades dan perangkat desa dianggarkan dalam APB Desa dan bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan sumber pendapatan lain selain dana desa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Siltap Kades diberikan paling sedikit Rp2.426.640 setara 120 persen dari gaji pokok PNS golongan II/a dan paling banyak Rp3,2 juta. Sementara, Siltap sekretaris desa (Sekdes) diberikan paling sedikit Rp2.224.420 setara 110 persen dari gaji pokok PNS golongan II/a atau diberikan paling banyak Rp2,6 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Siltap untuk perangkat desa lainnya diberikan paling sedikit Rp2.022.200 setara 100 persen dari gaji pokok PNS golongan ruang II/a atau paling banyak sebesar Rp2,1 juta.

Selain Siltap, Kades dan perangkat desa bisa mendapatkan tunjangan lainnya sesuai kemampuan keuangan desa. Mereka juga memiliki tunjangan jabatan dari hasil pengelolaan tanah bengkok.

Baca Juga: Wagub Taj Yasin Datangi Desa Miskin Ekstrem di Trucuk Klaten, Ada Apa?

Ketua II Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Klaten, Suryanto, mengatakan tunjangan jabatan berupa bengkok di Klaten bisa berupa sawah atau ladang. Selain itu, perangkat desa bisa memperoleh tunjangan yang bersumber dari pendapatan asli desa (PAD) sesuai kemampuan keuangan desa.

Soal ribuan orang berbondong-bondong mendaftar lowongan perangkat desa, Suryanto mengakui salah satu yang menjadi daya tarik, yakni siltap.

“Kondisi saat ini juga sulit mencari pekerjaan. Alasan lain mungkin disangkanya pekerjaan perangkat desa sebagai pekerjaan yang mudah seperti orang kantoran,” kata Suryanto saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (12/8/2022).

Dibalik penghasilan serta tunjangan yang cukup menggiurkan, Suryanto mengatakan seorang perangkat desa harus stand by selama 24 jam. Mereka pun harus siap memberikan pelayanan di luar kantor.

Baca Juga: Tok! Pengisian Perdes Kurung Klaten Berlanjut meski Kades Meninggal

Tak hanya urusan administrasi, perangkat desa menjadi garda depan ketika ada berbagai hal di masyarakat. Mulai dari urusan kematian, hajatan, kebencanaan, pencurian, hingga kecelakaan.

“Memang perangkat desa dituntut bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” kata Suryanto.

Soal pengisian perangkat desa kali ini, Suryanto mengatakan pada tes pengisian perangkat desa kali ini tak hanya digelar tes akademik. Ada tes asessment sosial kultural untuk mengetahui kemampuan para calon perangkat desa ketika menyelesaikan permasalahan di masyarakat hingga wawasan mereka tentang desa.

Suryanto berharap proses seleksi bisa berlangsung secara transparan dan objektif. Mereka yang terpilih sebagai perangkat desa dari hasil tes kali ini diharapkan tak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki perilaku yang baik serta memahami dan mengenal karakter masyarakat desa tempat mereka mengabdi.

Baca Juga: Pendaftar Membeludak, Biaya Pengisian Perdes di Klaten Membengkak

Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan Desa Randulanang, Haryanto, mengatakan Siltap perangkat desa di desanya sekitar Rp2.070.000.

“Lalu ada tambahan dari pengelolaan bengkok berupa tegalan kalau di desa kami,” kata Haryanto.

Haryanto juga mengatakan perangkat desa tak hanya dituntut memiliki kemampuan dalam bidang administrasi. Mereka juga dituntut memiliki nilai solidaritas serta jiwa sosial tinggi. Lantaran hal itu, perangkat desa harus bisa menjaga sikap dan perilaku mereka.

Soal aktivitas sosial, Haryanto mengatakan perangkat desa memiliki kegiatan sosial yang tinggi. Dia tak menampik biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas sosial seorang perangkat desa tak sedikit.

Baca Juga: Daftar Kekosongan Jabatan Perdes di Eks Kawedanan Jatinom Klaten

“Kalau dihitung secara matematika ya tidak ketemu. Yang penting tetap mensyukuri apa yang sudah diterima. Bekerja dengan hati dan nurani,” kata dia.

Sebagai informasi, jumlah pendaftar lowongan perangkat desa di Klaten mencapai 5.300-an orang. Sementara, jumlah formasi yang dibuka pada pengisian perangkat desa kali ini sebanyak 455 formasi di 263 desa.

Para pendaftar memiliki latar pendidikan beragam. Mulai dari lulusan SMA/SMK hingga lulusan S2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya