SOLOPOS.COM - Ilustrasi patroli bersepeda polisi (JIBI/Solopos/Antara/Ahmad Subaidi)

Pencurian Sukoharjo membuat aparat polisi blusukan di Pasar Ir Soekarno.

Solopos.com, SUKOHARJO–Aparat kepolisian bakal berpatroli keliling menggunakan sepeda blusukan ke Pasar Ir. Soekarno saat pagi hari. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya aksi pencurian yang menyasar para pedagang pasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (26/7/2016), aksi pencurian di pasar terbesar di Sukoharjo itu kian marak pada beberapa hari terakhir. Pelaku pencurian mengincar tas milik para pedagang yang disimpan di los atau kios pasar. Diduga pelaku menyamar sebagai pembeli dan berkeliling pasar untuk mencari pedagang yang tengah tertidur atau sibuk melayani pelanggan.

Polisi bakal mengintesifkan berpatroli keliling pasar menggunakan sepeda saat pagi hari. Mereka juga akan blusukan ke lorong-lorong los dan kios pasar untuk menjamin keamanan di pasar. Hal itu dilakukan untuk mempersempit ruang gerak pelaku pencurian.

Kasat Sabhara Polres Sukoharjo, AKP  Thourakhman, mewakili  Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan  patroli keliling menggunakan sepeda bakal diintensifkan di sekitar Pasar Ir. Soekarno menyusul maraknya aksi pencurian yang mengincar tas dan barang berharga milik pedagang.

“Sesampai di pasar, petugas bakal berjalan kaki mengelilingi lorong-lorong pasar. Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman baik kepada pedagang maupun pembeli,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Mapolres Sukoharjo, Selasa (26/7/2016).

Polisi juga akan berpatroli di lantai II pasar yang terdapat kios pakaian, tas, dan sepatu. Tentu saja, polisi bakal melibatkan satuan pengaman (satpam) saat berpatroli di pasar. Patroli keliling bakal diintensifkan setiap pagi hari.

Kasat Sabhara tak memungkiri kondisi pasar yang ramai dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya. Bisa jadi, pelaku pencurian telah mengetahui seluk beluk kondisi pasar terutama saat kondisi pasar disesaki pembeli. Apabila ada pedagang yang tengah tertidur atau sibuk melayani pembeli maka pelaku pencurian mulai beraksi mengincar tas milik pedagang.

“Kondisi pasar sangat ramai saat pagi hari. Para pembeli berseliweran di lorong-lorong pasar. Bisa jadi, kondisi ini dimanfaatkan pelaku pencurian dengan menyamar sebagai pembeli,” papar dia.

Lebih jauh, Kasat Sabhara meminta para pedagang meningkatkan kewaspadaan saat melayani pelanggan. Tas atau barang berharga harus disimpan di tempat khusus yang dipasangi gembok dan dikunci rapat. Hal itu dilakukan agar pelaku kejahatan tak bisa leluasa mengambil barang berharga milik pedagang.

Seorang pembeli kebutuhan pokok, Maryanti, 51, mengaku sempat waswas saat mengetahui kabar maraknya aksi pencurian di Pasar Ir. Soekarno. Bisa jadi, pelaku pencurian juga bakal mengincar tas dan barang berharga milik pembeli. Karena itu, ia tak pernah membawa tas saat membeli kebutuhan pokok di pasar.
“Saya bawa uang secukupnya untuk berbelanja. Kadang Rp25.000, kadang juga Rp50.000. Tak pernah lebih dari Rp100.000. Saya kan berbelanja kebutuhan pokok dua kali dalam sepekan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya