SOLOPOS.COM - Dua orang tersangka yang digelandang ke Mapolsek Gemolong, Sragen, Sragen, Sabtu (2/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Polisi Sragen terpaksa menembakkan peluru ke arah pencuri yang melawan saat ditangkap.

Solopos.com, SRAGEN — Anggota Tim Khusus Anti Bandit (TKAB) Polres Sragen dan Polsek Gemolong terlibat aksi kejar-kejaran dengan empat pencuri yang hendak menyatroni Minimarket Alfamart Gemolong 2 di Jl. Sukowati Km 1 Gandurejo, Gemolong, Sragen, Sabtu (2/9/2017) pukul 02.30 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tiga pencuri berhasil dilumpuhkan dan satu pencuri tewas terkena timah panas tepat di dadanya. Pencuri yang tewas itu bernama Suparlan alias Lan, 42, warga Banyutowo, Dukuhseti, Pati, Jateng.

Sementara tiga pencuri yang dibekuk polisi bernama Murdo alias Jack, 39, warga Jati, Jatiuwung, Tangerang; Kuat Budiono alias Budi, 33, dan Muhammad Nur Fuad, 30, keduanya warga Linggarjaya, Banyumas.

Ekspedisi Mudik 2024

Aksi pengejaran berlangsung dramatis. Pencuri yang belum berhasil masuk dan mengambil barang di minimarket itu melawan saat hendak ditangkap polisi. Mereka bahkan sempat menabrak dua anggota TKAB yang saat itu berpatroli menggunakan sepeda motor.

Dua personel TKAB tersebut, yakni Bripka G dan Bripka A, berpatroli menggunakan motor matic merek Honda warna hitam berpelat nomor AD 5758 AZE di wilayah Gemolong, Sabtu malam. Pada pukul 01.30 WIB, mereka melihat ada mobil Toyota Avanza warna abu-abu tua berpelat nomor B 1869 TZJ melintas di Jl. Sukowati, Gemolong, atau jalan Gabungan-Gemolong.

Mereka mengamati mobil mencurigakan itu hingga parkir di depan Minimarket Alfamart Gemolong 2 di sisi selatan Jl. Sukowati Km 1 Gemolong. Benar saja, empat laki-laki keluar dari mobil itu membawa linggis dan peralatan lainnya.

Mereka mencongkel gembok dan pintu minimarket itu. Saat itulah, dua personel TKAB berteriak untuk menghentikan aksi mereka. Begitu terdengar teriakan itu, keempat pencuri masuk mobil hendak melarikan diri.

Dua personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen dan Unit Reskrim Polsek Gemolong itu langsung mengadang mobil itu. Keempat pencuri berusaha melawan dengan menabrak motor dua personel TKAB itu.

Dua polisi itu melompat dan motor mereka terserat mobil sampai sejauh lima meter. Dua polisi itu lalu memberikan tembakan peringatan dengan revolver yang mereka bawa.

Peringatan itu tak dihiraukan dan para pencuri masih berusaha melawan. Akhirnya, dua polisi itu menembakkan timah panas ke arah mobil itu. Ada empat peluru yang menembus kaca dan bodi mobil bagian depan.

“Salah satu peluru menembus dada S [Suparlan] yang akhirnya meninggal dunia. Ada juga tembakan yang menyerempet telinga Kuat Budiono,” ujar Kapolsek Gemolong AKP Supadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman kepada Solopos.com, Sabtu siang.

Suara tembakan itu sempat membangunkan Ngadiman, 60, pedagang sepeda dan bengkel di depan minimarket itu. Dia hanya berani melihat aktivitas tersebut dari balik lubang pintu bengkelnya.

Dia melihat ada empat orang yang tengkurap di jalan dan halaman depan minimarket. Sesaat kemudian Ngadiman keluar dari bengkelnya.

“Saat itu ada lima polisi di lokasi. Saya disuruh mencari tali. Saya bawa tali pramuka dan disuruh polisi mengikat tangan keempat pelaku. Ya, memang ada salah satu yang tidak saya ikat karena sudah meninggal dunia. Saya mengikat pelaku itu sekitar pukul 02.30 WIB,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.

Tetangga sebelah Ngadiman, yakni Sutanto, 54, warga Dukuh Klentang RT 008, Gemolong, Sragen, menjadi saksi atas peristiwa itu. Dia ditunjukkan sejumlah barang bukti dari keempat pencuri, yakni dua linggis, dua pelat nomor mobil, uang rupiah seratus ribuan dan lima puluh ribuan.

“Ya, motor anggota serse itu terseret sampai ke pinggir jalan raya. Setelah itu tidak tahu,” tambahnya.

Suparlan dibawa ke kamar mayat RSI Yakssi Gemolong. Satu tersangka lagi yang kupingnya terkena peluru dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Sementara dua pelaku lainnya masih dalam pemeriksaan penyidik di Polsek Gemolong.

Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman didampingi Wakapolres Kompol Danu Pamungkas Totok dan Kasatreskrim AKP Dimas Bagus Pandoyo datang saat olah kejadian perkara. Kapolres mengatakan peringatan dilakukan dua kali, yakni dengan teriakan dan tembakan ke atas. Semua peringatan dari personel TKAB tidak diindahkan dan keempat pencuri itu justru melawan.

“Anggota memberi tembakan tegas mengarah ke mobil dengan menggunakan revolver. Peluru mengenai kaca dan menembus salah satu pelaku. Satu tersangka meninggal dunia. Kami terus mengembangkan kasus itu. Ada tiga TKP di Sragen Kota yang diakui mereka dengan modus serupa. Ada juga TKP di Temanggung. Kemungkinan masih ada TKP lain dengan modus serupa,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di RSI Yakssi Gemolong.

Kapolres menyebut barang buktinya banyak, selain mobil, linggis, ada juga kunci T, tali, dan uang tunai Rp700.000. Arif menilai komplotan pencuri ini sudah profesional karena di ujung 10 jari mereka itu dibalut lakban hitam untuk menghilangkan sidik jari.

Kapolres menyebut ada dua pelat nomor di mobil di mana salah satu pelat nomor itu palsu. Dua pelat nomor itu B 1869 TZJ dan B 2362 SKS.

Suparlan yang meninggal dunia itulah yang menjadi otak atau aktor intelektual dari komplotan pencuri spesialis minimarket dan toko serbaada itu. “Aksi dua personel TKAB itu jadi prestasi tersendiri. Mereka langsung melompat saat ditabrak karena sudah mendapat pelatihan bela diri Polri dan judo dari Wakapolres. Situasi yang dinamis dilapangan langsung direspons dengan sigap, cepat, dan tepat dengan keberanian,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya