SOLOPOS.COM - Gambar dari rekaman kamera CCTV saat mobil milik juragan beras dibobol maling di Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Selasa (14/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pencurian Sragen, seorang juragan beras asal Grobogan kehilangan Rp160 juta setelah mobilnya dibobol pencuri.

Solopos.com, SRAGEN — Aksi komplotan pencuri menggasak uang senilai Rp160 juta dari dalam mobil Honda Jazz di halaman depan toko alat pertanian Padi Indah di Ring Road Selatan, Ngrampal, Sragen, Selasa (14/3/2017) pukul 12.15 WIB, terekam jelas di kamera CCTV toko tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Suwandi, 47, pemilik Toko Padi Indah, sempat memperlihatkan rekaman kamera CCTV secara utuh saat ditemui Solopos.com di tokonya, Selasa malam. Dalam rekaman itu terlihat Amin Fauzan, 27, juragan beras asal Dukuh Krajan Lor RT 005/RW 001, Kelurahan Kluko, Kecamatan Pulo Kulon, Grobogan, tiba di toko di sebelah selatan Terminal Pilangsari itu pukul 12.12 WIB.

Amin yang mengenakan kaus oblong warna biru dan celana pendek keluar dari mobil. Hanya dalam hitungan kurang dari tiga menit, terlihat dua orang mengendarai motor memasuki halaman toko besi di sebelah selatan Toko Padi Indah.

Beberapa detik kemudian, seorang lelaki bertubuh kurus berjalan dari utara. Laki-laki berambut cepak, berjaket hitam, dan bercelana jins itu sempat melihat-lihat situasi kemudian mendekati mobil Honda Jazz milik Amin.

Saat laki-laki misterius itu masuk, ada orang berciri-ciri hampir sama lewat ke selatan mengendarai Honda Supra warna hitam. Laki-laki misterius itu melihat-lihat kondisi di dalam mobil.

Orang itu kemudian keluar ke pinggir jalan raya. Dari arah selatan, ada temannya yang mengendarai Honda Supra datang mengampiri. Mereka seperti berdiskusi di balik pagar depan. Tak lama kemudian, laki-laki misterius itu kembali mendekati mobil dengan tenang.

Dalam hitungan detik, kaca samping kiri mobil dipecah. Pelaku lalu mengambil kantung plastik warna hitam berisi uang Rp160 juta dan berjalan dengan santai mengampiri temannya yang mengendarai Honda Supra dan langsung kabur ke arah utara.

“Aksi perampokan itu tak disadari pemiliknya yang asyik mengobrol dengan saya di kantor kerja. Tidak ada yang curiga juga karena kebetulan karyawan saya sedang istirahat di belakang. Pak Amin mau pesan alat selep ke toko kami. Ia sempat melihat-lihat beberapa sampel alat pertanian dulu. Setelah setuju dengan harganya, ia lalu mengambil uang di mobil untuk uang muka. Nah, saat ambil uang itu, Pak Amin berteriak, rampok!” kisah Suwandi sembari melihat rekaman CCTV.

Suwandi menjelaskan jarak antara uang dicuri sampai diketahui Amin itu cukup lama. Pencurian terjadi pukul 12.15 WIB dan baru diketahui pukul 12.35 WIB. Begitu mendengar teriakan Amin, Suwandi segera menghubungi Polsek Karangmalang.

Tak beberapa lama kemudian, polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara hingga pukul 14.00 WIB. “Sepertinya korban sudah dibuntuti dari belakang. Jarak antara korban datang dan pelaku datang itu hanya tiga menit. Kemungkinan memang diikuti sejak dari bank. Saya tidak tahu dari bank mana korban ambil uang itu. Sebenarnya ada dua kantung plastik di mobil itu. Satu kantung berisi Rp65 juta yang ditaruh di jok belakang. Satu kantung plastik berisi Rp160 juta di jok depan. Ternyata yang diambil yang banyak,” ujarnya.

Uang Rp65 juta itu baru diambil Amin dari Bank BCA sedangkan uang Rp160 juta baru diambil dari BRI. Menurut versi polisi, uang itu akan digunakan untuk membeli ekskavator.

Setelah melihat rekaman kamera CCTV, Suwandi curiga dengan dua orang yang mengendarai motor berboncengan yang masuk ke toko besi. Dia menduga dua orang itu mengintai kondisi sekitar. Kemudian dua orang lagi datang dengan Honda Supra dan melakukan eksekusi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya