SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian sepeda motor (JIBI/Dok)

Pencurian Sragen, tim gabungan menangkap empat anggota sindikat Bengoh.

Solopos.com, SRAGEN–Tim gabungan empat Polsek di wilayah barat Sragen berhasil membekuk empat anggota sindikat pencurian kendaraan bermotor jaringan Kepala Dusun (Kadus) Jenalas, Desa Jenalas, Gemolong, Ngatimin alias Bengoh, 42.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua tersangka di antaranya merasakan timah panas di kaki mereka lantaran berusaha kabur saat penangkapan. Kini, mereka masih dalam proses penyidikan di Mapolsek Gemolong, Sragen.

Kapolsek Gemolong Iptu Mukti sempat berkomunikasi dengan Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo untuk menggelar kasus tersebut ke publik. Dua pelaku di antaranya sudah dititipkan di tahanan Mapolres Sragen, yakni AD alias Petrus alias AN, 24, warga Sidodadi RT 002, Gemolong yang kini tinggal di Sumberejo RT 002, Desa Girimargo, Miri, dan GW alias Babi, 30, warga Godegan RT 001, Desa Kragilan, Gemolong.

“Tersangka itu tidak hanya dua tetapi ada empat tersangka. Mereka memang jaringan Bayan Bengoh. Dari pengembangan kasus, kami tidak hanya mengamankan 16 motor hasil curian tetapi menjadi 22 motor hasil curian. Kalau mereka tidak mengaku terserah buktinya ada 22 motor itu,” kata Kapolres Sragen Ari Wibowo saat dijumpai wartawan di DPRD Sragen, Rabu (18/11/2015).

Kapolres mengatakan para tersangka itu menjalankan aksinya di banyak lokasi kejadian. Kapolres belum bisa memastikan berapa jumlah lokasi kejadian pencurian kendaraan bermotor (curanmor) itu. Dia menyebut lokasinya didominasi di wilayah Sragen tetapi juga ada di Jogja, Solo, dan Boyolali.

“Keempat tersangka itu perannya sebagai pemetik dan bisa jadi penadah juga. Kalau dulu hasil petikan mereka dibuang ke tempat Bayan Bengoh itu. Tetapi setelah Bengoh ditahan, saya tidak tahu mereka membuangnya ke mana? Sekali kerja itu bisa melibatkan 2-3 orang. Ada satu orang yang kadang hanya memantau situasi,” katanya.

Kapolres belum mengetahui anatomy of crime (anatomi tindakan kriminal) para tersangka. Mereka ini biasa menyasar motor di persawahan atau rumah belum diketahui.

Sebelumnya, para Kapolsek se-Kabupaten Sragen dikumpulkan di Gemolong untuk menginterogasi keempat tersangka. Kapolsek Sragen Kota AKP Agung Ari Purnowo mewakili Kapolres saat ditemui Solopos.com secara terpisah mengaku ikut hadir ke Gemolong. Upaya itu dilakukan, kata dia, karena pelaku tidak mau mengakui perbuatan bila bukan aparat setempat yang menangani.

“Nah, dari pengakuan mereka kebanyakan lokasi kejadian memang di wilayah Gemolong,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya