SOLOPOS.COM - ilustrasi sepeda motor (JIBI/dok)

Pencurian Sragen berhasil diungkap polisi.

Solopos.com, SRAGEN —  Polres Sragen berhasil menemukan 16 unit sepeda motor hasil curian dan hasil penadahan Kepala Dusun (Kadus) Jenalas, Desa Jenalas, Kecamatan Gemolong, Ngatimin, 42.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ke-16 unit sepeda motor itu sudah diamankan di Mapolsek Gemolong. Tapi, informasinya masih ada tambahan beberapa unit lagi. Sebagian sepeda motor itu didapat dari lokasi persembunyian. Sebagian sudah berada di tangan pembeli, namun pembeli itu sudah kooperatif untuk menyerahkan sepeda motor itu kepada polisi,” kata Wakapolres Sragen, Kompol Yudy Arto Wiyono, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, saat ditemui Solopos.com di Mapolres Sragen, Senin (19/10).

Semua sepeda motor hasil curian itu akan dikumpulkan di Mapolres Sragen. Dia berharap warga yang merasa kehilangan sepeda motor bisa datang ke Mapolres Sragen dengan membawa surat tanda nomor kendaran (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB).

“Dari segi fisik luar, barangkali sepeda motor itu masih bisa dikenali. Kalau sulit dikenali, nomor rangka dan mesin masih bisa dicocokan dengan STNK dan BPKB. Memang ada upaya untuk mengaburkan cetakan nomor rangka dan nomor mesin, tapi nomor itu masih bisa dikenali,” papar Yudy.

Setelah menggeledah rumah Ngatimin, polisi tidak hanya menemukan 73 plat nomor yang dibuang ke septic tank. Polisi juga menemukan kunci T yang diduga digunakan sebagai alat pencurian kendaraan bermotor. Temuan itu, kata Yudy, mengindikasikan Ngatimin sengaja ingin melenyapkan barang bukti.

Temuan kunci T itu juga menandakan Ngatmin tidak sekadar menjadi penadah, tetapi terlibat langsung dengan kelompok pencurian kendaraan bermotor.

“Ngatimin masih satu kelompok dengan Agus, Babi dan Topa. Kami masih mengejar anggota kelompok yang lain. Masih banyak yang belum tertangkap,” terang Yudy.

Yudy menjelaskan kelompok itu bekerja secara sistematis. Masing-masing orang memiliki tugas berbeda. Dalam menjalankan aksi, mereka terbagi dalam tiga sif yakni pagi, siang dan malam.

“Menurut pengakuan Ngatimin, motor-motor itu dicuri dari 50 tempat di Soloraya dan daerah lain. Tapi, kemungkinan lokasinya lebih banyak karena mereka bekerja secara tim,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya