SOLOPOS.COM - Pasar Gilingan (JIBI/dok)

Pencurian Solo, sejumlah kios di Pasar Ngudi Rezeki Gilingan dibobol maling.

Solopos.com, SOLO–Aksi pencurian membuat resah para pedagang Pasar Ngudi Rezeki Gilingan, Banjarsari, Selasa (10/11/2015). Dua kios milik Dalimin Atmodiarjo yang berada di blok E lantai I pasar setempat dibobol maling dengan cara merusak gembok pintu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Saksi mata, Purwanto, mengatakan aksi pencurian diperkirakan dilakukan Selasa (10/11/2015) dini hari. Pelaku membobol dua kios milik Dalimin dengan merusak gembok. Setelah berhasil membobol kios pertama, pelaku lantas membobol kios kedua dengan cara mengambil kunci yang tersimpan di kios pertama.

“Saya tahunya pukul 09.00 WIB ketika datang, posisi kios sudah terbuka semua. Lantas, pemiliknya saya kabari. Ternyata sejumlah barang-barangnya raib,” paparnya saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian bersama sejumlah satpam.

Pencuri hanya menyikat enam potong pakaian. Meski kerugian hanya ratusan ribu rupiah, namun kejadian itu membuat pedagang lainnya turut resah. Para pedagang berharap, Dinas Pengelola Pasar (DPP) memasang sejumlah pintu pengaman di pintu masuk pasar.

Menurut Purwanto, kajadian pencurian di Pasar Gilingan tersebut bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, aksi serupa juga terjadi dan membuat pedagang resah. Penyebabnya, kata dia, jumlah personel keamanan dengan luas pasar dan pintu masuk tak seimbang. Alhasil, aksi pencurian sangat rentan terjadi.

“Banyak gang masuk ke pasar, namun enggak ada pintunya. Mestinya ada pintu pengaman, sehingga bisa dicegah kejadian ini,” papar pedagang lainnya.

Lurah Pasar Gilingan, Listianto, membenarkan adanya aksi pencurian yang menimpa pedagangnya. Namun, ia membantah kejadian pencurian tersebut terjadi berulangkali seperti yang dituturkan para pedagang. “Baru kali ini kok terjadi. Sebelumnya juga enggak pernah terjadi,” katanya.

Ia mengakui ada sedikitnya tiga lorong jalan masuk namun tak berpintu. Ia mengaku telah mengusulkan agar segera dibuatkan pintu teralis besi di tiga titik yang menjadi pintu masuk pasar.

“Rencanaya 2016 dipasang pintu besi. Karena memang sangat rentan kalau tak dipasang, terutama saat malam hari,” paparnya.

Ia menyebutkan setiap 12 jam sekali atau per sif petugas satpam berjaga di pasar dibantu satu pedagang. Jumlah tersebut memang terbilang kurang jika kondisi pasar masih belum ada pintunya seperti saat ini.

Selain mengusulkan pemasangan pintu teralis, kata Listianto, ia juga akan memasang kamera closed-circuit television (CCTV) di 14 titik. “Saat ini sudah terpasang instalasi, tinggal pemasangan kamera CCTV,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya