SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian dengan pemberatan, atau curat. (JIBI/Solopos/Dok)

Pencurian Solo terjadi kawasan PGSD Unisri Solo dengan korban tiga dosen.

Solopos.com, SOLO – Tiga dosen PGSD Unisri Solo menjadi korban pencurian, Sabtu (18/6/2016) pagi. Dua buah laptop, tas berisi uang Rp5 juta dan Rp700.000 serta sejumlah dokumen penting yang di taruh di ruang dosen dibawa kabur maling.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban Jumanto kehilangan laptop, Anggit kehilangan laptop dan tas berisi uang Rp5 juta, satu lagi Ratna kehilangan uang Rp700.000 serta dokumen penting.
Peristiwa pencurian diperkirakan terjadi pukul 09.00 WIB saat ruang dosen dalam kondisi kosong. Pelaku diduga berjumlah dua orang, satu orang masuk ke ruang dosen satu lagi menunggu di luar fakultas di atas sepeda motor Yamaha Vixion berwarna putih.

Menurut Ketua Program Studi PGSD Unisri Solo, Sarafuddin S.Pd., sebelum kejadian di ruang dosen ada Jumanto, Oka, Ema, dan Ratna. Tak berapa lama Ema dan Ratna ke ATM BRI kemudian ke JNE, selang beberapa menit Jumanto dan Oka juga pergi mencari peralatan olahraga di depan SMA Negeri 5 Solo.

“Sebelum keluar ruangan Oka sempat menutup pintu,” jelasnya.

Saat itulah pelaku masuk ke ruang fakultas namun tidak langsung ke ruang dosen tapi ke kamar mandi. Ketika kondisi aman, pelaku yang saat masuk membawa tas di depan langsung masuk ke ruang dosen dan langsung mengambil dua laptop dan tas milik anggit beisi uang dan dompet Rarna berisi uang.

“Sebenarnya saat itu ada mahasiswa di luar ruang dosen. Mereka memang sempat melihat pelaku yang diperkirakan berusia 40 tahun. Namun mereka tidak curiga dan mengira pelaku adalah tukang servis komputer,” jelas Sarafuddin.
Pelaku yang berhasil mengambil dua laptop dan uang langsung kabur ke arah utara ke jalan besar dan bebelok ke arah barat.

Pencurian baru diketahui setelah Ema dan Ratna curiga dengan tas mereka yang diacak-acak pelaku. Kemudian ketika Jumanto dan Eko datang juga ikut meneliti. Ternyata selain uang milik Ratna, laptop milim Juwanto yang diletakkan di atas meja juga hilang termasuk laptop dan uang Rp5 juta milik Anggit yang sedangengawasi ujian akhir semester hilang digondol maling.
Peristiwa pencurian ini kali kedua setelah sebelumnya di tahun 2015 salah satu dosen kehilangan celengan. Pelaku bisa leluasa karena di ruang fakultas itu tidak ada satpam dan CCTV.

“Dari keterangan mahasiswi, Krisna dan Ratih pelaku menggunakan bahasa Indonesia dengan logat luar Jawa. Total kerugian diperkirakan belasan juta rupiah,” jelas Sarafuddin.

Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banjarsari. Polisi kemudiab memeriksa korban dan saksi guna kepentingan penyelidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya