SOLOPOS.COM - Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto (kedua dari kanan) saat menunjukkan sejumlah barangbukti kasus pencurian dengan pemberatan di Mapolres Sleman,Selasa (21/6/2016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pencurian Sleman spesialis ponsel ditangkap.

Harianjogja.com, SLEMAN – Komplotan garong membobol sebuah konter ponsel di Dusun Nandan RT08/RW39 Sariharjo, Ngaglik, Sleman belum lama ini. Tiga orang pelaku ditangkap Satreskrim Polres Sleman, Senin (20/6/2016), satu di antaranya masih buron.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

(Baca Juga : PENCURIAN SLEMAN : Komplotan Garong Curi 500 Ponsel di Ngaglik)

Ketiga pelaku adalah Wiyono, 58, warga Pedukuhan Bulu RT02/RW02 nomor 52 Desa Bulu, Banyuputih, Batang, Jawa Tengah. Ia tercatat sebagai spesialis pencurian dengan pemberatan yang berkali-kali keluar masuk penjara. Kemudian Puryadi, 44, warga Pandek, Karangtengah, Subah, Batang dan Kunarto, 35, warga Wonokerto RT01/RW03 Limpung, Batang.

Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto menuturkan setelah mencuri, komplotan langsung kabur ke Batang, Jawa Tengah. Setibanya di kota tersebut, kelompok ini kemudian mencari calon pembeli. Hingga kemudian bertemu seorang pembeli asal Jakarta. Sementara, barang tersebut disimpan di rumah Puryadi. Pembeli asal Jakarta itu mengangkut sebagian besar ponsel hasil curian tersebut dan menyisakan sekitar 23 unit. Pihaknya masih memburu pihak yang menadah barang tersebut.

“Sementara kami masih menyelidiki. Pengakuan tersangka mereka tidak mengenal pembelinya. Sehingga kami masih berupaya untuk mencari data lain [diluar keterangan tersangka],” kata dia.

Petugas menyita barang bukti berupa 23 ponsel berbagai merek, satu unit televisi, obeng, gunting gajah, tang, kunci dan linggis yang digunakan untuk membobol konter. Tersangka biasa beraksi dengan menyasar sejumlah toko atau konter yang tidak dijaga. Selain itu lebih dahulu memetakan lokasi sebelum beraksi. Tersangka Wiyono pernah membobol toko pakaian di Jalan Gejayan, Depok, Sleman pada 2013 silam.

Saat diwawancara wartawan Wiyono mengaku terpaksa mencuri karena masih memiliki banyak utang.

“Hasil penjualan ponsek [curian] sudah saya pakai untuk bayar utang. Ini saja belum lunas masih punya utang Rp40 juta,” ucap Wiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya