SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Pencurian Klaten, maling beraksi di rumah pamong desa di Kalikebo.

Solopos.com, KLATEN –– Rumah seorang pamong desa di Bawukan RT 013/RW 005, Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Tugiyo, 56, dibobol maling, Senin (7/11/2016) pukul 10.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Uang belasan juta rupiah yang disimpan di rumah itu raib digasak pencuri. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, rumah Tugiyo dalam keadaan kosong saat pencuri masuk. Tugiyo berangkat kerja ke Balai Desa Kalikebo.

Istri Tugiyo, Rahayu Setyaningsih, 52, mengantar budenya ke Pedan. Sedangkan anak semata wayang Tugiyo sedang di sekolah.

Saat Rahayu Setyaningsih keluar rumah pukul 09.30 WIB, bakul kelontong ini sempat melihat dua orang asing berboncengan mengendarai sepeda motor di depan rumahnya.

Kedua orang asing itu mengenakan helm. Lantaran terburu-buru ingin mengantar budenya ke Pedan, Rahayu tak menaruh curiga terhadap kedua orang tak dikenal itu.

Saat Rahayu di Pedan, ia memperoleh kabar rumahnya dibobol maling. Pencuri masuk ke rumah Tugiyo dengan mencongkel salah satu pintu rumah.

Pelaku juga mengacak-acak lemari di kamar tidur dan laci di kios keontong di bagian depan rumah. “Info dari tetangga dua orang yang masuk ke rumah. Bisa jadi, orang yang tak dikenal tadi pelakunya. Mereka sepertinya sudah mengetahui kondisi rumah ini juga sehingga mengetahui lokasi uang yang ditaruh di lemari [di kamar] dan di kios. Uang yang hilang Rp16 juta dan televisi 17 inci,” kata Rahayu saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin.

Rahayu Setyaningsih mengatakan saat maling mengacak-acak kamar tidurnya, salah seorang tetangganya, Sri Mandegani, sempat datang ke rumahnya. Tetangganya itu ingin memesan gula ke Rahayu.

“Mbak Sri memang biasa ke sini untuk membeli gula. Saat ke sini, dia sempat mengetuk pintu. Berhubung saya tidak ada, dia langsung pulang. Saat itu, Mbak Sri pun sudah menduga ada orang di dalam rumah saya. Tapi, Mbak Sri tidak berani minta tolong ke warga lain karena trauma adiknya pernah dibunuh penjahat,” kata dia.

Tetangga lainnya, Dimo juga melihat ada dua orang yang keluar dari rumah Rahayu. Dimo yang sudah tua mengira maling membawa dingklik.

Tugiyo mengatakan kasus pencurian yang terjadi di rumahnya sudah dilaporkan ke Polsek Trucuk. Dia berharap kasus pencurian ini bisa diungkap dan pelakunya ditangkap.

“Ini kejadian kali kedua. Sekitar 1-2 tahun lalu, rumah saya pernah dibobol maling juga. Waktu itu, yang dicuri duit dan perhiasan. Total kerugian sekitar Rp60 juta,” kata dia.

Sesaat setelah kejadian, jajaran Polsek Trucuk memeriksa rumah Tugiyo. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya