SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Sunggingan, Boyolali (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Salah satu pedagang di Pasar Sunggingan, Boyolali (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

BOYOLALI — Sebuah kios di Pasar Sunggingan Baru, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Kamis (4/4/2013), disatroni pencuri. Akibat peristiwa itu, pemilik kios, Sutimah, 53, warga Puluhan, Jatinom, Klaten, mengalami kerugian hingga Rp10 juta karena sejumlah barang dagangan di kiosnya berhasil dibawa kabur pencuri tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Pasar Sunggingan, Jumat (5/4/2013), kios yang dibobol pencuri itu kali pertama diketahui petugas satuan pengamanan (satpam) pasar setempat sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, petugas satpam tersebut sedang melakukan patroli keliling pasar dan melihat pintu kios milik Sutimah tersebut sudah dalam kondisi terbuka dengan gembok yang rusak. Kejadian itu kemudian diberitahukan kepada pemilik kios dan beberapa pedagang lainnya.

“Saya tadi malam ditelpon dan diberitahu kalau kios saya dibobol maling, kemudian saya langsung ke sini [Pasar Sunggingan],” ungkap Sutimah ketika ditemui Solopos.com di pasar setempat, Jumat.

Setibanya di Pasar Sunggingan, Sutimah menuturkan dirinya langsung mengecek dan mendapati sejumlah barang dagangannya yang berupa pakaian, mukena, kerudung dan sebagainya. Kerugian yang ditanggung diperkirakan mencapai Rp10 juta.

“Ya kalau dihitung-hitung ada [kerugian] Rp10 juta,” ungkapnya.

Sutimah mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Polsek Boyolali.

Menurut penuturan beberapa pedagang lainnya, kejadian pencurian tersebut bukan kali pertama terjadi di Pasar Sunggingan. Sayangnya, kejadian itu tidak dilaporkan kepada pihak berwajib. Dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, sudah lebih dari lebih dari tiga kali kasus pencurian terjadi di pasar tersebut dengan kerugian yang ditanggung para korban mencapai jutaan rupiah.

Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Sunggingan (P3S) Boyolali, Mustofa menyatakan prihatin atas kejadian-kejadian tersebut. Pihaknya meminta UPT Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Pasar Sunggingan Boyolali segera mengambil tindakan. Mustofa menambahkan paguyuban berharap Bupati Boyolali, Seno Samodro, juga segera mengganti kepala UPT Disperindagsar Pasar Sunggingan yang tidak pernah turun ke lapangan dan bisa mengayomi para pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya