SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Kawanan pencuri membobol sebuah toko kelontong di Dusun Ngrigo, Desa Jati Sawit, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Senin (19/8/2013). Maling yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu menggondol dua bal rokok beraneka merek serta uang recehan senilai Rp400.000.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, toko kelontong yang terletak di depan Puskesmas Jatiyoso tersebut  milik Manajer Koperasi Unit Desa (KUD) Margo Mulyo, Wagiman S.P., 50.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekitar pukul 06.30 WIB, Wagiman hendak membuka toko kelontong miliknya dan kaget saat mengetahui pintu terkunci dari dalam. Setelah mendobrak pintu, dia mendapati rokok serta uang yang disimpan di dalam toko telah ludes.

“Biasanya, pintu toko dikunci dari luar. hla ini kok dikunci dari dalam, berarti kan ada yang sengaja mengunci,” tutur seorang warga Jatiyoso yang enggan disebut namanya kepada Solopos.com, Senin siang.

Sementara itu, Kapolsek Jatiyoso, AKP Suwardi mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, membenarkan adanya kasus pencurian toko kelontong di wilayahnya. Kendati hanya menggondol rokok, total kerugian yang dialami pemilik toko akibat pencurian  itu mencapai Rp15 juta.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, polisi menduga pelaku masuk melalui atap toko berlantai dua itu. Menurut dia, pembobolan toko kemungkinan terjadi pada tengah malam.

Polisi menemukan barang bukti berupa alat pembengkok besi (stang besi), batang korek api, tali rafia, serta jaket hitam yang tertinggal di lokasi kejadian. Selain itu, atap toko yang terbuat dari seng juga telah dicongkel untuk dijadikan jalan masuk bagi para pelaku.

“Di belakang toko kan ada pohon, kemungkinan pelaku memanjat lewat pohon menggunakan tangga. Kemudian meloncat ke atap toko, mencongkel atap seng, dan turun ke dalam toko dengan menggunakan tali,” terang dia.

Setelah berhasil menyikat rokok dan uang, pelaku lantas membawa keluar barang curian itu melalui lubang atap yang mereka buat. “Barangnya ya dibawa keluar pakai tali rafia. Maka dari itu, kami menduga pelakunya paling tidak berjumlah dua orang karena untuk mengangkut barang sebanyak itu tentunya perlu kerjasama,” imbuh Kapolsek.

Melihat modus operasi para pelaku, Kapolsek menilai mereka bukanlah komplotan pembobol toko profesional. Menurutnya, pencuri profesional cenderung lebih memilih membobol pintu toko, alih-alih menerobos masuk lewat atap.

“Kami merasa pelakunya amatir, bukan profesional, karena peralatannya juga sederhana, hanya pakai tang besi dan tali rafia,” ungkap dia.

Hingga kini, polisi terus memperdalam penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku. Kapolsek optimistis mampu menangkap para pelaku dalam tempo yang tidak terlampau lama supaya tak meresahkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya