SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian dengan pemberatan, atau curat. (JIBI/Solopos/Dok)

Pencurian Boyolali terjadi di Ngemplak. Rumah ketua Pimpinan Muhammadiyah Boyolali dibobol maling.

Solopos.com, BOYOLALI – Rumah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, Ali Muhson, 47, yang berada di Dukuh Giriroto, RT 001/RW 003 Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak disatroni pencuri. Akibatnya benda berharga dan sejumlah uang tunai raib digondol maling.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Polsek Ngemplak menyebutkan peristiwa ini terjadi pada Rabu (25/2/2015) lalu sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Ali Muhson meninggalkan rumah untuk menunaikan salat subuh di masjid. Rumah dalam keadaan tidak terkunci.

Ketika pulang dari masjid, korban bersama kakaknya hendak menggunakan printer. Korban mencari tas berisi laptop yang ditaruh di meja di ruang tengah.

Akhirnya korban mendapati tas yang berisi laptop, handphone, dan uang tunai tidak ada di meja tersebut. Kemudian pada pukul 09.00 WIB korban melapor ke Polsek Ngemplak.

Kapolsek Ngemplak, AKP Akhmad Nadiri, membenarkan adanya laporan peristiwa pencurian tersebut. Kapolsek mengatakan berdasarkan keterangan saksi, saat itu ada dua orang menaiki sepeda motor berhenti di depan rumah korban.

“Diduga pelaku  adalah dua pengendara tersebut, salah satu dari mereka masuk  ke dalam rumah melalui pintu depan yang saat itu tidak terkunci. Kebetulan korban rumahnya berdekatan dengan masjid itu,” kata kapolsek saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Minggu (1/3/2015).

Akibat dari peristiwa itu, barang-barang korban seperti sebuah laptop, kamera, handphone berserta powerbank, dan uang tunai senilai 550 rial atau sekitar Rp17 juta, serta perlengkapan ibadah umrah raib.

Uang dan barang-barang tersebut rencananya akan digunakan korban untuk bekal berangkat ibadah umrah.

Novel Siap Cetak

Sementara itu, Ali Muchson saat dihubungi Solopos.com Minggu, mengaku sedang berada di Mekah untuk menunaikan ibadah umrah. Dia pun membenarkan peristiwa pencurian itu.

“Ya benar, saat itu saya dan anak-anak berangkat ke Masjid Bahrul Ulum yang berada di depan rumah. Kata tetangga pencurinya naik sepeda motor berboncengan. Padahal istri sedang salat di rumah,” kata dia kepada Solopos.com.

Menurut dia, laptop tersebut berisi data-data penting seperti draf buku dan novel karangannya yang siap naik cetak.

“Bagi saya, yang paling berharga adalah laptopnya. Harga laptopnya tidak mahal, tapi isinya. Di sana ada draft buku dan novel yang siap cetak. Bahan ajar bahasa Inggris, bahan ajar hukum, File dan data serifikasi dan PKG, foto dan video yg penting. Semua hilang.”

Selain itu, lanjut dia, dalam laptop tersebut juga ada ribuan literature miliknya dengan berbagai bahasa. “Ini yang membuat saya di Tanah Suci benar-benar sedih. Memang sehari-hari saya sibuk membuat makalah dan artikel, walau sekadar untuk mengisi ceramah pengajian dan seminar. Dengan laptop itu hilang, sepertinya semua memori dan ilmuku hilang,” ungkap dia.

Kasus ini ditangani oleh petugas dari Polsek Ngemplak. Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap pelaku. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya