SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Is Ariyanto/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Is Ariyanto/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Nahas dialami Wahyu, 20. Warga Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo itu akhirnya dimaafkan oleh korban dan Selasa (10/4/2012) dibina di Polsek Selogiri. Saat itu, Wahyu mengambil tas berisi spidol enam buah dan perlengkapan menulis lainnya namun tepergok dan dimassa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasubag Humas Pemkab Wonogiri, AKP Supriyadi didampingi Kapolsek Selogiri, AKP H Warseno saat ditemui Solopos.com menjelaskan, kejadian itu berlangsung akhir pekan lalu. Korban Purwanto, 40, seorang guru dan warga Trucuk, Klaten Sabtu akhir pekan lalu singgah di masjid di Brajan, Kaliancar, Selogiri.

“Tas berisi spidol dan peralatan menulis diambil Wahyu. Korban saat itu hendak mengajar ke salah satu SD di Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Merasa tas hilang korban berteriak-teriak. Warga yang mendengar bergegas dan mengejar dan memukuli pelaku namun polisi segera mengamankan karena sedang berpatroli,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, korban dan pelaku dipertemukan di Mapolsek Selogiri. “Korban memahami dan memaafkan. Untuk itu pelaku tetap dilakukan pembinaan di Polsek sebelum diserahkan kepada orangtuanya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya