Penculikan Sragen yang menggegerkan masyarakat, menurut polisi hanya rekayasa.
Solopos.com, SRAGEN — Penyidik Polres Sragen menyebut kasus penculikan yang melibatkan seorang siswi SMA berinisial RM, 16, pada akhir pekan lalu merupakan sebuah rekayasa.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Laporan yang kami terima pada awalnya memang mengarah pada kasus penculikan. Namun, setelah kami memeriksa anak yang mengaku korban penculikan itu, ternyata ada unsur rekayasa. Jadi, cerita penculikan itu sengaja direkayasa sang anak karena takut dengan ibunya,” kata Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Windoyo, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Kamis (27/8/2015).
Kapolres Sambirejo, AKP Kabar Bandianto, juga mengklarifikasi kasus penculikan yang sempat menghebohkan publik Sragen itu.
Berdasar penelusuran fakta di lapangan, semua mengarah pada tidak adanya kasus penculikan.
“Anak itu hanya diajak jalan-jalan oleh pacarnya semalaman. Karena takut ketahuan ibunya, dia mengirimkan pesan bahwa dia diculik orang,” terang Kabar.
Setelah rekayasa kasus penculikan itu terbongkar, ibu RM mencabut laporannya ke polisi. Dengan begitu, penanganan kasus itu tidak dilanjutkan polisi.
“Karena laporannya tidak benar, otomatis gugur. Oleh sebab itu, laporan dicabut,” kata Kabar.
Diberitakan sebelumnya, seorang gadis Sragen yang masih berusia 16 tahun diculik oleh orang-orang tak dikenal, Sabtu (22/8/2015) malam. Beruntung, setelah disekap, dia mampu melarikan diri seorang diri dan berhasil kembali ke rumahnya. Diduga, penculikan terkait dengan utang sang ayah.