SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wisegeek.com)

Penculikan Sragen, sedikitnya empat peristiwa percobaan penculikan terjadi di Sragen selama Oktober-November ini.

Solopos.com, SRAGEN — Sedikitnya empat kasus percobaan penculikan anak terjadi di Sragen selama Oktober-November. Hal tu menimbulkan pertanyaan di berbagai kalangan tak terkecuali polisi dan Bupati Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Supadi mewakili Kapolres AKBP Cahyo Widiarso saat dihubungi Solopos.com, Kamis (10/11/2016), mengaku heran fenonema apa sebenarnya yang terjadi di Sragen sehingga percobaan penculikan terjadi berkali-kali.

“Sebenarnya ada fenomena apa di Sragen ini? Saya tidak tahu pola komunikasi lintas pejabat dengan media massa di Sragen. Itu yang saya renungkan,” ujar dia.

Kendati demikian, Supadi mengatakan terus mengintensifkan tugas pokok dan fungsi satuan sampai di tingkat polsek. Dia meminta 20 kapolsek selalu melaporkan perkembangan terkini lewat call center yang disediakan tim khusus yang dibentuk Kapolres dengan koordinasi di bawah Kasatreskrim.

“Imbauan-imbauan terus dilakukan di sekolah-sekolah. Saya masih menganalisis kasus percobaan penculikan itu,” ujar dia.

Pertanyaan serupa juga sempat dilontarkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbincang dengan wartawan di depan Kantor Dinas Bupati Sragen, Rabu (9/11/2016) lalu. Yuni, sapaan Bupati, mempertanyakan mengapa kasus percobaan penculikan itu muncul di Sragen saja dan membuat resah masyarakat Sragen.

Yuni pun belum menemukan jawaban atas kegelisahan itu. Berdasarkan catatan Solopos.com, sejauh ini sudah terjadi empat kali percobaan penculikan terhadap anak usia TK dan SD di  Sragen. Meski semua kasus penculikan itu berhasil digagalkan, kejadian itu cukup membuat warga resah.

Pertama dialami AP, 6, siswa TK di Karangmalang, Sragen. AP nyaris jadi korban penculikan oleh seorang perempuan berhijab motif flora saat pulang dari sekolahnya, akhir Oktober lalu.

Peristiwa selanjutnya menimpa siswa SDN 1 Kebonromo di Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, pada Jumat (4/11/2016). Siswa itu didekati pemuda yang datang naik sepeda motor Kawasaki Ninja. Pemuda itu mengiming-imingi gelang agar si anak mau ikut dengannya. Baca juga: Diiming-Imingi Gelang, Bocah SD Nyaris Diculik

Lalu pada 8 November, tiga siswi MIN Ngijo, Tanon, juga nyaris jadi korban penculikan. Penculiknya tiga perempuan naik dua mobil Toyota Avanza warna hitam dan warna silver metalik. Ketiga perempuan itu mengiming-imingi ketiga siswi dengan permen dan uang.

Peristiwa terakhir terjadi di SDN 1 Pantirejo, Kecamatan Sukodono, juga pada 8 November. Lima siswi sekolah itu nyaris diculik empat lelaki bersenjata. Beruntung kelima siswi itu berhasil lolos saat dipaksa masuk ke mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya