SOLOPOS.COM - Korban penculikan yang berhasil meloloskan diri, Ratih Marganingsih, 16, dipeluk ibundanya, Darsi Rahayu, 46, di rumahnya di Dusun/Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, Minggu (23/8/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penculikan di Sragen ini menimpa seorang gadis 16 tahun pelajar kelas 1 SMA.

Solopos.com, SRAGEN — Ratih Marganingsih, gadis Sragen berusia 16 tahun yang diculik oleh orang-orang tak dikenal, Sabtu (22/8/2015) malam, mampu kabur seorang diri dari gudang tempat dia disekap. Dia lolos dari kejaran para penculik di tegalan terjal dan gelap, hingga pingsan sebelum sampai di rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di lokasi penyekapan yang berupa gudang bekas penyimpangan tepung, Ratih diperlakukan kasar, dibentak, dan punggungnya ditendang, bahkan diancam dibunuh. “Kalau ayahmu tidak mengembalikan uang, saya bunuh kamu,” kata seorang dari mereka.”

Ekspedisi Mudik 2024

Setelah beberapa jam disekap di sebuah gudang, Ratih meminta izin untuk buang air kecil di toilet. Di toilet dia melihat jendela kaca yang sudah keropos. Keberanian gadis itu tiba-tiba muncul. Dengan bekal batu, dia berusaha memecah kaca itu secara perlahan-lahan.

“Pertama-tama kaca itu saya pukul di bagian pinggir sampai kaca itu retak-retak. Setelah itu bagian tengah saya dorong. Setelah kaca pecah, saya langsung meloncat keluar dari jendela. Saya jatuh dengan suara gaduh sehingga membuat mereka tahu,” ujarnya.

Di tengah kegelapan, Ratih terus berlari melintasi tegalan yang kering. Orang-orang itu tidak tinggal diam. Mereka mengejar Ratih di melewati tegalan bermedan terjal yang naik turun.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Ratih sampai di sebuah jalan setelah berlari sejauh sekitar 4 km. Di jalan itu, dia mengadang seorang pria yang mengemudikan sepeda motor.

“Orang itu mau mengantarkan saya ke dekat Pasar Bunder. Dengan uang Rp2.000 yang akan digunakan untuk membeli koyo, saya naik bus menuju rumah Bu Ayu Lestari, teman ibu saya. Saya tidak turun di Sambirejo karena uangnya tidak cukup,” paparnya.

Sesampainya di rumah Ayu Lestari di Dusun Bontet, Srimulyo, di Gondang, Sragen, Ratih langsung tidak sadarkan diri. “Begitu mendapat laporan, kami berupaya mencari ayahnya di Mojogedang, Karangnyar. Tapi dia sudah melarikan diri. Kami optimistis akan menangkap para pelaku penculikan setelah mengorek keterangan dari ayahnya,” kata Kapolsek Sambirejo, Kabar Bandianto, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya