SOLOPOS.COM - Mutmainnah bersama anaknya yang diduga menjadi korban percobaan penculikan anak di Desa Semanding, Jenangan, saat dimintai keterangan di Mapolsek Jenangan, Selasa (23/5/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Penculikan Ponorogo, dua pria pengemudi mobil yang dikira penculik anak ternyata habis mengantarkan jahitan seragam di SMAN Jenangan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Aparat kepolisian dari Polsek Jenangan, Ponorogo, sempat kejar-kejaran dengan pengemudi mobil Xenia berwarna putih yang diduga melakukan percobaan penculikan anak di Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Selasa (23/5/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi kejar-kejaran itu selesai saat polisi mengadang di wilayah Jeruksing, Ponorogo, dan pengemudi mobil itu berhasil dibekuk. Pengemudi mobil bernama Muhammad Nova Kurniawan, 30, warga Desa Simo, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, dan Fahdan Galang, 18, warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman, Tulungagung. (Baca: Dua Pria Bermobil Dikabarkan Menculik Anak, Warga Jenangan Geger)

Kedua pengemudi beserta mobil Xenia berpelat nomor AG 1513 RZ langsung dibawa ke Mapolsek Ponorogo dan kemudian dibawa ke Mapolsek Jenangan untuk pemeriksaan. Kapolsek Jenangan, AKP Suwito, mengatakan polisi mendapat informasi mengenai percobaan penculikan anak di Desa Semanding.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasinya, bocah perempuan berusia tiga tahun yang akan diculik. Atas informasi itu, polisi langsung menyebar ke sejumlah lokasi untuk mengejar pelaku yang mengemudikan mobil berwarna putih berpelat AG.

“Informasi awal dari ibu anak, Mutmainah, mobilnya Phanter berwarna putih dan berpelat AG,” kata dia kepada wartawan di Mapolsek Jenangan.

Saat dikejar, mobil yang dikemudikan Muhammad Nova Kurniawan ini sempat berhenti saat diadang petugas. Namun, tiba-tiba pria itu mengemudikan mobilnya lebih kencang.

Polisi semakin mencurigai dua pria yang mengemudikan mobil Xenia itu sehingga polisi mengadang mereka di Jeruksing dan di lokasi tersebut pria itu tidak bisa melarikan diri. Setelah diperiksa, kedua pria itu ternyata tidak tahu menahu soal kasus penculikan di Desa Semanding.

Keduanya sempat melarikan diri dari kejaran petugas lantaran takut terkena tilang. Mereka tidak mengenakan sabuk pengaman saat mengemudi.

“Jadi, pengemudi mobil Xenia ini lari saat dihentikan polisi karena takut ditilang. Karena mereka merasa bersalah tidak mengenakan sabuk pengaman saat mengemudikan mobil,” jelas dia.

Keterangan dua pria ini, mereka hendak pulang ke Tulungagung setelah mengirim orderan pakaian di SMAN 1 Jenangan. Kebetulan SMA tersebut berada di dekat rumah Mutmainnah yang mengaku anaknya hendak diculik orang.

Suwito menuturkan saat itu bocah perempuan itu sedang bermain di pinggir jalan dan Mutmainnah berada di depan rumah. Tiba-tiba ada mobil berhenti dan ada seorang pria keluar dari mobil. Secara spontan Mutmainnah langsung berteriak kalau ada penculikan.

Dia menegaskan dengan keterangan dari saksi maupun terduga pelaku tidak ada hal yang mengarah pada penculikan anak. “Saya tegaskan lagi, tidak ada kasus penculikan anak di Jenangan. Itu tadi hanya miskomunikasi. Teriakan ibu itu hanya ekspresi spontan seorang ibu karena faktanya memang tidak ada penculikan,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya