SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pariyem, 47, menunjukkan foto Nilo Leksa Wijaya Maharani, 3, yang diduga dibawa lari sang ayah.

Pariyem, 47, menunjukkan foto Nilo Leksa Wijaya Maharani, 3, yang diduga dibawa lari sang ayah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

SUKOHARJO—Seorang balita, Nilo Leksa Wijaya Maharani, 3, dibawa lari laki-laki yang diduga ayah kandung korban, I Made Oka Wijaya, sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (16/2/2013).

Diduga I Made membawa Leksa, pangilan akrab korban, karena menginginkan hak asuh anak tersebut.

Tante korban, Pariyem, 47, mengungkapkan orangtua Leksa, Dewi Ambasayekti dan I Made, saat ini tengah terjadi cekcok. Oleh karena itu, sejak delapan bulan lalu, Leksa dititipkan di rumah neneknya, Elisabet Sumarsiyati, 65, yang tinggal di Dukuh Bareng RT 003/RW 003, Jati, Gatak.

Dugaan ini menguat saat penjual nasi liwet yang berada di dekat rumah Sumarsiyati, Sandi, mengatakan Leksa dibawa laki-laki berbadan tinggi, kurus dan berkepala botak. Menurut Pariyem, ciri-ciri tersebut sesuai dengan ciri-ciri I Made.

Dia juga yakin, pelaku mengetahui seluk beluk rumah tersebut. menurut informasi yang diterima Pariyem, saat dibawa Leksa dalam keadaan sadar dan tidak menangis. Selain itu, Sumarsiyati tak kehilangan harta benda apa pun.

“Siapa lagi kalau bukan ayahnya [Leksa]?,” ungkap Pariyem kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu.

Hal tersebut diperkuat pernyataan Kanit Reskrim Polsek Gatak, Aiptu Susanto, yang mengungkapkan I Made dulu pernah berusaha mengambil Leksa hingga permasalahan tersebut harus dimediasi Camat Gatak, Suseno.

Leksa Hilang

Menghilangnya Leksa berawal saat Sumarsiyati berada di kamar mandi dan Leksa tertidur di depan TV. Saat Sumarsiyati keluar dari kamar mandi, dia mendapati Leksa sudah tidak ada di tempatnya semula. Sumarsiyati kemudian keluar dan Sandi mengatakan Leksa dibawa empat orang laki-laki dengan mengendarai dua sepeda motor menuju arah timur.

Setelah kejadian tersebut, kerabat dan tetangga langsung berkumpul dan mencoba mengejar pelaku. Namun mereka tak bisa menemukan pelaku tersebut. Walau pelaku diduga adalah ayah korban, Sumarsiyati tetap melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gatak.

Pariyem mengungkapkan yang berada di rumah saat kejadian tersebut hanya Leksa dan Sumarsiyati sedangkan orangtua Leksa tinggal di Bali. Pagi itu juga kondisi pintu semua terbuka, baik pintu pagar maupun pintu rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya