SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Andis Arfan Tofani (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengamanan enam pelaku dugaan penculikan di Mapolres Sukoharjo, Senin (18/2/2013).


JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Andis Arfan Tofani (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengamanan enam pelaku dugaan penculikan di Mapolres Sukoharjo, Senin (18/2/2013).

SUKOHARJO-Sehari setelah mendapatkan kabar dugaan penculikan anak balita bernama Nilo Leksa Wijaya Maharani, 3, tim Reskrim Polres Sukoharjo menemukan korban di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (17/2/2013).  Polisi juga menangkap enam orang yang diduga pelaku kejadian itu dan sebuah mobil Kijang Innova yang menjadi tumpangan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelaku dan barang bukti diamankan di Mapolres Sukoharjo, Senin (18/2). Keenam pelaku itu semuanya masih kerabat dengan korban. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan dan belum menetapkan status tersangka. Polisi pun belum menyebutkan nama-nama keenam pelaku itu.

Pernyataan itu disampaikan Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Andis Arfan Tofani mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Ade Sapari saat mendampingi Wakapolres Sukoharjo, Kompol Amingga Meilana Primastito di kantornya, Senin. Kasatreskrim menegaskan, semua pelaku laki-laki, termasuk I Made Oka Wijaya.

Keenam pelaku, ujarnya, terdiri atas empat orang yang mendatangi rumah korban dan dua pelaku lainnya diduga berada di mobil. “Sabtu pagi, Polsek Gatak mendapat laporan perihal dugaan penculikan anak balita berumur 3 tahun. Kami membentuk tim guna menangani kasus tersebut.”

Dijelaskannya, hasil pemeriksaan saksi-saksi pelaku mengarah kepada ayah sendiri. “Akhirnya Polres Sukoharjo berkoordinasi dengan Polres Banyuwangi, Jawa Timur untuk melakukan pengadangan di pelabuhan agar tak menyeberang. Pelaku ditangkap dan anak balita diselamatkan. Kondisi anak balita sehat.”
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kasatreskrim, guna menentukan status masing-masing pelaku akan dilakukan gelar perkara.

Wakapolres Sukoharjo, Kompol Amingga menegaskan, penyidik harus cermat agar tidak salah sasaran. Informasi lain yang diperoleh solopos.com, sebelum diasuh oleh neneknya di Gatak, korban Leksa pernah dititipkan di panti asuhan di Bali.
Diberitakan sebelumnya, Leksa dibawa lari laki-laki yang diduga ayah kandung korban sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (16/2/2013). Diduga I Made membawa Leksa, panggilan akrab korban, karena menginginkan hak asuh anak tersebut.

Tante korban, Pariyem, 47, mengungkapkan orangtua Leksa, Dewi Ambasayekti dan I Made, saat ini tengah terjadi cekcok. Oleh karena itu, sejak delapan bulan lalu, Leksa dititipkan di rumah neneknya, Elisabet Sumarsiyati, 65, yang tinggal di Dukuh Bareng RT 003/RW 003, Jati, Gatak.

Dugaan ini menguat saat penjual nasi liwet yang berada di dekat rumah Sumarsiyati, Sandi, mengatakan Leksa dibawa laki-laki berbadan tinggi, kurus dan berkepala botak.

Menurut Pariyem, ciri-ciri tersebut sesuai dengan ciri-ciri I Made. Dia juga yakin, pelaku mengetahui seluk beluk rumah tersebut. Informasi yang diterima Pariyem, saat dibawa, Leksa dalam keadaan sadar dan tidak menangis. Selain itu, Sumarsiyati tak kehilangan harta benda apa pun.

“Siapa lagi kalau bukan ayahnya [Leksa]?,” ungkap Pariyem kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu.
Hal tersebut diperkuat pernyataan Kanit Reskrim Polsek Gatak, Aiptu Susanto, yang mengungkapkan I Made dulu pernah berusaha mengambil Leksa hingga permasalahan tersebut harus dimediasi Camat Gatak, Suseno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya