SOLOPOS.COM - Layang-layang yang akan dilombakan (Foto: Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Layang-layang yang akan dilombakan (Foto: Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Menjelang siang, Minggu (9/9/2012), peserta Lomba dan Eksibisi Layang-layang Tingkat Nasional di Waduk Lalung Karanganyar, siap beraksi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Secara bergelombang mereka mengambil posisi dan mencoba kesiapan layang-layang andalan masing-masing. Namun mereka harus berusaha ekstra keras lantaran daya tiup angin masih rendah. Di pinggir waduk, ratusan penonton menyaksikan seksama.

Mereka rela berpanas-panas ria demi menyaksikan aneka jenis dan rupa layang-layang kreasi modern. Hari itu ada 30 kelompok peserta lomba yang berasal dari 24 daerah di Tanah Air. Mereka mengikuti lima cabang/kategori lomba yakni layang-layang aduan, layang-layang tradisional, layang-layang dua dimensi, layang-layang tiga dimensi dan layang-layang trainaga.

Dari lima kategori lomba, kelompok lomba layang-layang aduan dan trainaga paling menjadi primadona. Untuk kategori aduan, setiap peserta harus mengadu secara fisik ketangguhan layang-layang dan tali yang digunakan masing-masing. Sedangkan layang-layang trainaga merupakan kreasi modern layang-layang dengan panjang mencapai 150 meter. Kepala naga berwana menyala menjadi kepala dari layang-layang trainaga.

Event lomba dan eksibisi merupakan gelaran pertama komunitas pencinta layang-layang Kabupaten Karanganyar Pelangi Lawu. Ketua Pelaksana Lomba, Heri Suyanto, 46, ditemui Espos mengatakan kegiatan digelar sebagai ajang adu kreativitas pencinta layang-layang. “Terkait juga prestasi Karanganyar yang meraih juara I kategori layang-layang tiga dimensi saat lomba di Tulungangung Juli tahun ini,” katanya.

Heri melanjutkan lomba dimaksudkan juga untuk menamamkan kembali rasa cinta terhadap layang-layang di hati masyarakat utamanya anak-anak. Sebab tidak bisa dipungkiri, mainan tradisional tersebut lambat laun terkikis aneka permainan modern. Ketua DPRD Kranganyar, Sumanto, mengapresiasi positif kegiatan yang baru kali pertama digulirkan itu.

Dia mendorong supaya acara itu bisa rutin digelar di Bumi Intanpari. Baik sebagai ajang edukasi seni kreativitas dan daya tarik wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya