Solopos.com, SOLO – Pencinta gorengan tentu tidak asing dengan tempe mendoan yang diklaim sebagai kuliner khas Banyumas, Jawa Tengah. Saking populernya, tempe mendoan bisa ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Tempe tipis yang digoreng dengan tepung berbumbu merupakan jajanan sejuta umat. Meski populer sebagai camilan bahkan lauk, nyatanya masih banyak orang yang belum tahu sejarah tempe mendoan. Nah, tahukah Anda bagaimana sejarah tempe mendoan?
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kuliner Jateng: Ini Cara Bikin Mendoan Khas Banyumas
Tempe mendoan dianggap berasal dari Banyumas karena namanya. Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (5/2/2020), dalam bahasa Banyumasan, mendo berarti setengah matang atau lembek. Jadi, tempe mendoan khas Banyumas biasanya digoreng di dalam minyak panas dengan cepat, sehingga tidak terlalu matang.
Kuliner Codot Bacem Khas Gunungkidul Laris Manis
Tempe mendoan merupakan tempe yang digoreng dengan tepung berbumbu. Tempe yang dipakai biasanya tempe khas Banyumas, berbentuk tipis. Tempe ini dicetak berbungkus daun pisang dengan ukuran cukup besar.
Sebelum digoreng, tempe mendoan dicelupkan ke dalam adonan tepung terigu berbumbu bawang, garam, ketumbar, dan irisan daun bawang. Tempe kemudian digoreng dalam minyak panas selama 3-4 menit. Jadi, saat diangkat kondisinya tidak terlalu kering.
32.098 Rumah di Klaten Kosong, Di Mana Penghuninya?
Tempe mendoan sangat nikmat disajikan dalam kondisi hangat dan dicocol sambal kecap. Anda juga bisa menikmati mendoan dengan cabai rawit sebagai pelengkap.