SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di aliran Sungai Winongo tepatnya di Bendung Merdhiko Dusun Nglondong, Tamantirto, Kasihan, Bantul pada Minggu (1/10/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Timbunan sampah di sejumlah sungai di Bantul menyebabkan ikan mati.

Harianjogja.com, BANTUL— Timbunan sampah di sejumlah sungai di Bantul akibat musim hujan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Tak hanya mengotori sungai, timbunan sampah membuat spesies ikan juga mati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya diberitakan, hujan yang sempat turun terus menerus beberapa hari terakhir membuat tumpukan sampah di beberapa sungai yang melintas wilayah Kabupaten Bantul menggunung. Bantul yang jadi muara beberapa sungai besar panen sampah. Salah satunya terlihat di Bendung Merdhiko, Sungai Winongo Dusun Glondong, Tirtonirmolo, Kasihan.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pantauan harianjogja.com pada Minggu (1/10/2017), pada timbunan sampah tersebut terlihat beberapa ekor ikan yang mati. Airnya pun berwarna kecoklatan, berbuih dan berbau. Kepala Dukuh Glondong, Yanto Eko Cahyono menuturkan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu saat hujan deras mulai turun. Timbunan sampah yang diprediksi terbawa aliran air hujan dari wilayah Sleman dan Kota, akhirnya tertahan di bendung pertama yang masuk wilayah Kabupaten Bantul ini. “Saat itu tinggi debit air mencapai 110 sentimeter, deras dan membawa sampah,” katanya Minggu (1/10/2017)
Kepala Seksi Pengelolaan Jaringan Irigasi Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul Yitno mengatakan, tumpukan sampah terjadi pada hampir seluruh aliran sungai besar yang bermuara di wilayah Kabupaten Bantul. Sebut saja adanya tumpukan sampah berupa rumpun bambu yang cukup besar di Sungai Bedog yang melintasi wilayah Desa Tirtonirmolo, Kasihan. Sedangkan untuk aliran Sungai Winongo, tumpukan sampah tak hanya ada di Bendung Merdhiko saja namun juga Legen, Mejing dan Timbulsari. Menurutnya pada permulaan hujan, hal tersebut lazim terjadi. Sebab aliran air dari kawasan utara hampir dipastikan membawa muatan sampah yang menumpuk, tak terbawa aliran air saat musim kemarau karena debitnya yang kecil. “Pasti akan segera kami bersihkan,” janjinya.

Terkait aliran irigasi persawahan yang terhubung langsung dengan aliran sungai, Yitno menyebut jika hujan lebat yang berpotensi memperburuk kualitas air bahkan banjir berlangsung, seluruh pintu air akan ditutup. Sehingga air tersebut tidak akan membanjiri kawasan persawahan. “Itu sudah SOP [Standar Operasional Prosedur],” ujar dia. .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya