SOLOPOS.COM - Anak-anak mandi di sungai (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pencemaran Sungai Bedog masih dirasakan warga

Harianjogja.com, BANTUL- Pencemaran Sungai Bedog yang diduga akibat limbah pabrik gula Maduskimo masih saja dikeluhkan. Sehari sebelumnya warga turun ke sungai mengampanyekan penolakan pembuangan limbah ke Sungai Bedog.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

(Baca Juga : PENCEMARAN AIR SUNGAI BEDOG : Ribuan Ikan Mati, Warga Khawatir Air Sumur Tercemar)

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Desa Guwosari, Pajangan, Bantul Muhamad Suharto mengakui, limbah yang diduga berasal dari pabrik gula itu telah menyengsarakan masyarakatnya. Mulai dari bau tidak sedap, munculnya sarang nyamuk, kematian ribuan ikan hingga pencemaran air sumur. Ia mengklaim telah berupaya melaporkan persoalan ini ke Pemkab Bantul namun sampai sekarang pembuangan limbah masih terjadi.

“Sebenarnya setiap ada kesempatan bicara sudah saya sampaikan masalah limbah itu, tapi belum ada solusi sampai sekarang” jelas Muhamad Suharto. Pemerintah Desa kata dia mendukung aksi warga mengampanyekan pencemaran lingkungan di Sungai Bedog pada Minggu (5/6/2016).

Diretur Utama PT Madubaru (Madukismo) Rahmat Edi Cahyano sebelumnya mengklaim, kematian ribuan ikan di Sungai Bedog bukan semata karena limbah yang dibuang oleh pabriknya.

“Limbah yang dibuang ke sana kan enggak cuma dari Madukismo. Bahkan saat kematian ikan yang pertama saya juga bingung kenapa kami yang disalahkan. Karena kami saat itu tidak sedang produksi,” kata dia.

Rahmat menyebut, pabrik gula Maduskimo membuang rata-rata 200.000 meter kubik limbah setiap harinya ke Sungai Bedog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya