SOLOPOS.COM - Ketua RW 005 Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Moch Amin, tengah menunjukkan endapan busa dari limbah yang mencemari Sungai Klampok di Desa Ngempon, Minggu. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Pencemaran lingkungan diduga dilakukan sebuah pabrik di Sungai Klampok, Bergas, Kabupaten Semarang.

Semarangpos.com, Bergas – Warga Ngempon RT 004/RW 005, Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang terpaksa membatalkan rencana menggelar tradisi padusan di Sungai Klampok, Minggu (5/6/2016). Pembatalan acara itu dipicu pencemaran lingkungan Semarang yang terjadi di sungai itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang warga Ngempon, Wilarso, 40, mengaku sudah sejak 2007, air di Sungai Klampok itu menjadi sarana pembuangan limbah dari perusahaan-perusahaan besar yang ada di Bergas. Namun, biasanya limbah pabrik pemicu pencemaran lingkungan Semarang yang dibuang di sungai itu sudah terlebih dulu disuling sehingga tidak mencemari sungai.

“Kalau hari-hari biasa, kondisinya tidak seperti. Limbahnya seperti belum disaring dan membuat sungai menjadi bau dan keruh. Kalau seperti ini, jangankan buat mandi, para petani yang mau ke sawah pun jadi takut karena bisa gatal-gatal [iritasi kulit],” ujar Wilarso saat dijumpai Semarangpos.com di Sungai Klampok, Minggu.

Wilarso mengaku biasanya warga, terutama anak-anak saat tradisi Padusan acap kali mandi di Sungai Klampok yang berdekatan dengan objek wisata pemandian air hangat Diwak. Namun, karena sungai tercemar limbah, mereka pun batal menggelar padusan di sungai.

Berdasarkan pantauan Semarangpos.com di lokasi, limbah yang mencemari Sungai Klampok itu berwarna cokelat pekat. Baunya pun menyengat seperti mengandung asam dan juga terdapat endapan busa-busa di sekelilingnya.

Ketua RW 005 Ngempon, Moch Amin, memaparkan pencemaran limbah itu terjadi sejak pukul 09.00 WIB. Padahal sebelumnya air di sungai itu terlihat jernih. Ia menduga kemungkinan limbah yang mencemari sungai itu berasal dari unit laundry pabrik jin, PT Insan Pack.

“Memang ada banyak pabrik besar yang membuang limbah di sungai ini. Tapi, kalau dilihat dari jenis limbahnya, dugaan kami ini berasal dari PT Insan Pack,” ujar Amin.

Pria yang juga pegiat Organisasi Peduli Sungai Indonesia (OPSI) Kabupaten Semarang itu mengaku pencemaran lingkungan Semarang itu jelas sangat merugikan warga desanya. Apalagi, imbuhnya, banyak warga yang acap memanfaatkan sungai itu untuk beraktivitas.

“Banyak warga yang memanfaatkan sungai ini untuk mencuci perkakas dapur. Selain itu, sungai ini juga untuk irigasi persawahaan. Kalau seperti ini jelas ini merugikan desa kami. Apalagi, desa kami merupakan salah satu desa wisata karena ada pemandian air panas,” beber Amin.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya