SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur timba (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN–Kualitas air tanah di Kabupaten Sleman banyak yang tercemar bakteri e-coli. Berdasar pemeriksaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, dari 5.270 air sumur milik warga, sebanyak 2.699 air sumur atau 51,21% tercemar bakteri e-coli.

Dengan hasil ini, warga diminta untuk tidak mengonsumsi air sumur secara langsung yang tercemar bakteri e-coli. Sebab jika dikonsumsi, akan sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, terutama penyakit diare dan typus.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Mafilinda Nuraini mengatakan, dari hasil penelitian, air sumur yang paling banyak tercemar e-coli terdapat di tiga kecamatan yakni kecamatan Moyudan, Minggir dan Seyegan.

“Bahkan untuk Kecamatan Moyudan dan Minggir, persentase air sumur yang memenuhi syarat sangat kecil, yaitu di bawah 20%. Untuk Moyudan 16,28% dan Minggir 17,93%,” kata Mafilinda di kantornya, Jumat (8/11/2013).

Selain meneliti syarat bakteorologi, Dinkes Sleman juga meneliti air dari segi kimiawi. Dari pemeriksaan, air sumur juga banyak mengadung zat besi (fe) dan magnesium (mg). Namun kandungan zat besi dan magnesium tidak menyebabkan gangguan kesehatan, dan hanya menyebabkan perkakas mengalami korosi (karat).

“Penelitian ini kami lakukan selama Januari hingga Oktober 2013. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka ini turun dari hasil uji laboratorium pada 2012, di mana dari 1.686 sampel air, sebanyak 52,37% memenuhi syarat bakteriologi,” jelas Mafilindati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya