Solopos.com, KARANGANYAR – Ribuan sumur milik warga di Karanganyar dipastikan terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E-coli) dalam empat tahun terakhir. Hal ini dinilai menjadi penyebab utama tingginya angka penderita diare di Bumi Intanpari.
Berdasarkan data yang dihimpun Promosi
Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Tahun 2011, sebanyak 126 dari 395 sumur tergolong memenuhi syarat sebagai air minum; tahun 2012, sebanyak 29 persen dari 192 sumur milik warga dipastikan memenuhi syarat untuk diminum; tahun 2013, sebanyak 1.339 sampel sumur, yang memenuhi syarat layak minum hanya 17,9 persen; tahun 2014, DKK mengambil sampel 537 lokasi dari 177 desa/kelurahan di Karanganyar. Hasilnya, lebih dari 80 persen dari sampel tersebut dipastikan sudah terkontaminasi bakteri E-coli.
“Angka penderita diare ini tergolong sangat tinggi dari tahun ke tahun. Angka itu sulit berubah. Setelah kami lakukan pengecekan, ternyata hal itu berkorelasi dengan kualitas air sumur yang diminum warga,” kata Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) DKK karanganyar, Fatkhul Munir, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/9/2014). Fatkhul Munir mengatakan tingginya angka penderita diare di Karanganyar juga tak terlepas dari pola hidup sehat yang dilakukan masyarakatnya. Pencegahan manual yang dapat dilakukan guna menghindari penyakit diare, yakni merebus air sumur hingga benar-benar matang. Setiap bahan makanan juga harus dibersihkan dengan air bersih sebelum dikonsumsi.