SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pencegahan terorisme dilakukan salah satunya dengan menghadirkan hacker serta mantan anggota jaringan terorisme

Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki agenda besar sebagai puncaknya berlangsung di Panggung Sendratari
Ramayana Prambanan, Sleman pada 30 Oktober 2015 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum itu, agenda pencegahan terorisme juga dihelat di berbagai tempat di Jogja dengan menghadirkan hacker serta mantan anggota jaringan terorisme.

Panitia Lokal Mustafiq menjelaskan sebelum pelaksanaan gelar budaya nusantara yang dimaknai seni sebagai media pencegahan radikalisme, dua agenda penting juga akan digelar di Jogja.

Pada tanggal 28 Oktober dilaksanakan dialog pencegahan paham radikalisme terorisme dan ISIS sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. Giat itu akan berlangsung di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Jalan Janti, Banguntapan, Bantul.

Sekitar 1000 pemuda dari Sabang sampai Merauke akan dihadirkan dalam dialog tersebut. “Mereka berasal dari organisasi kepemudaan dan juga mahasiswa,” terangnya dalam kunjungan ke Harian Jogja, Rabu (14/10/2015) malam.

Dialog itu akan menghadirkan tiga mantan anggota jaringan terorisme seperti Abdurrahman Ayub dengan materi pengalaman selama menjadi teroris. Kemudian Ali Fauzi dengan makalah pola aksim taktik dan pengaruh teror dan Nasir Abbas dengan materi strategi penangkalan pengaruh terorisme.

Selain itu pihaknya juga menghadirkan seorang korban aksi terorisme di Kedubes Australia, Jakarta yaitu Toni Sumarno yang akan memaparkan tentang hidup damai tanpa kekerasan.

“Pemuda akan diberi kesempatan menyampaikan gagasan, bertanya dalam dialog tersebut. Diharapkan mendapat suatu pemahaman tentang pencegahan terorisme,” ujar anggota Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY ini.

Di tempat yang sama pada hari berikutnya yaitu 29 Oktober bakal dihelat workshop menghadirkan sekitar 300 hacker se-Indonesia. Tema workshop damai di dunia maya dalam mencegah terorisme telah disiapkan dalam acara tersebut. Sebanyak 232 peserta diambil dari pegiat dunia maya di DIY, sisanya 68 orang, merupakan perwakilan dari 34 Propinsi di Indonesia.

“Karena kami juga ada program terkait dunia maya dalam upaya mencegah paham terorisme. Kami sengaja menyasar pemuda karena sudah dalam taraf mengkhawatirkan sangat rentan terpengaruh [jaringan terorisme],” tegas Panitia Pusat dari BNPT, Indah.

Untuk gelar budaya nusantara di Candi Prambanan, lanjutnya, diikuti peserta sekitar 1.450 dengan menampilkan konser kolosal untuk menunjukkan keberagaman budaya nusantara sebagai kekuatan mencegah terorisme.

“Ini kegiatan pertama kalinya kami dalam skala besar. Kami memilih Jogja sebagai tempat karena Jogja itu damai, ada beragam budaya dan masyarakat yang tinggal,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya