SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO– Munculnya kasus peredaran ganja yang melibatkan beberapa siswa di Solo menjadi kekhawatiran tersendiri di dunia pendidikan Solo. Tes urine saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pun kembali dipertimbangkan untuk dilaksanakan.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Etty Retnowati, mengatakan saat ini draf awal pelaksanaan PPDB yang akan diajukan untuk dijadikan Peraturan Wali Kota (Perwali) sudah jadi. Diakuinya dalam aturan tersebut belum tercantum ketentuan tes urine bagi peserta PPDB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kalau di draf belum masuk. Tapi tidak tahu juga dengan adanya masalah kemarin [kasus ganja], tinggal nanti ada usulan atau tidak. Masih ada kemungkinan adanya perubahan,” ungkap dia saat ditemui di kantornya, Selasa (13/5/2014).

Menurut Etty, permasalahan tersebut akan segera dikonsultasikannya kepada Wali Kota. Akan dilihat juga apakah dengan adanya tes urin pada PPDB nanti menyalahi aturan tidak. “Apalagi kalau sifatnya hanya sampling, itu melanggar hak asasi manusia tidak,” lanjut dia.

Terkait dengan upaya pencegahan peredaran narkoba di kalangan pelajar, sambung Etty, selama ini pemerintah telah melakukan langkah-langkah preventif. Salah satunya dengan dilakukannya penyuluhan bahaya narkoba melalui kerja sama dengan berbagai instansi. Baik dengan Kepolisian, Satpol PP, maupun Disdikpora sendiri melalui Bidang Pemuda. “Artinya untuk upaya preventif sudah dilakukan, tapi mungkin belum menjangkau seluruhnya,” ujar dia.

Sedangkan mengenai tindakan yang akan dilakukan Disdikpora terhadap siswa yang saat ini menjadi tersangka dalam penyebaran ganja, Etty mengatakan sedang dalam pembahasan. “Yang jelas proses hukum diikuti. Kalau untuk siswanya kami akan bahas, sebab mereka kan sudah mengikuti UN [Ujian Nasional] dan mungkin ini nilainya sudah jadi,” papar dia.

Selanjutnya Etty mengimbau kepada seluruh masyarakat agar memperhatikan anaknya. “Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi yang utama adalah keluarga. Masyarakat pun memiliki peran penting di dalamnya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala SMAN 6 Solo, Harminingsih, berharap pada pelaksanaan PPDB tahun ini disertai dengan pelaksanaan tes urin bagi seluruh peserta. “Ya, harapannya PPDB nanti ada tes urin,” ujar dia, Selasa. Menurutnya, dengan adanya tes tersebut maka kondisi calon siswa sudah dapat diketahui sejak dini.

Tapi dirinya mengakui untuk melakukan tes tersebut bagi peserta PPDB memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Untuk itu dia juga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk pelaksanaan tes urine. “Mungkin kerjasama dengan BNN [Badan Narkotika Nasional]. Selama ini kan BNN memiliki program-program terkait pencegahan peredaran narkoba,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya