SOLOPOS.COM - Ilustrasi Demam Berdarah Dengue

Harianjogja.com, JOGJA – Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mengembangkan metode wolbachia sebagai upaya pencegahan penularan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Realisasi itu diwujudkan dengan memperluas area pelepasan nyamuk ber-wolbachia.

Metode wolbachia adalah penggunaan nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri wolbachia untuk menghambat perkembangan replikasi virus Dengue pada nyamuk tersebut.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Metode ini tengah diteliti dengan melepaskan ribuan nyamuk ber-wolbachia di dua padukuhan, Kronggahan dan Nogotirto, Sleman. Masing-masing setiap rumah disebar hingga delapan hingga 10 ekor nyamuk. Selama sembilan bulan pasca pelepasan sewak awal tahun 2014, di dua wilayah penelitian tersebut diketahui ada peningkatan populasi nyamuk ber-Wolbachia hingga 60- 80%. Peneliti mengklaim wolbachia terus menyebar dalam populasi nyamuk setempat.

“Pelepasan nyamuk setiap pekan ini akan kita lanjutkan hingga nantinya 100 persen nyamuk di sana memiliki Wolbachia,” ujar peneliti Eliminate Dengeu Project (EDP) UGM, Riris Andono Ahmad , Kamis (25/9/2014).

Pemerhati Ilmu kedokteran tropis ini menjelaskan besar kemungkinan pelepasan nyamuk ber-wolbachia ini akan diperluas di masa mendatang setelah mendapatkan hasil dari penelitian dan pengamatan dari hasil dua padukuhan tersebut.

“Hasilnya, sangat menjanjikan. Meski saat ini masih berlangsung tapi yang dapatkan nyamuk ber-wolbachia bisa beekembangbiak mengikuti fase alamiahnya,” tandasnya.

Rencananya dalam waktu dekat, EDP UGM akan melepas nyamuk ber-wolbachia di empat lokasi penelitian yang berada di Kabupaten Bantul dan Sleman. Sementara pelepasan nyamuk aedes aegypti di Krongahan dan Nogotirto sudah dimulai sejak awal Januari lalu. Hasilnya, diketahui sebagian besar nyamuk yang mengandung wolbachia tersebut kawin dengan nyamuk biasa.

Dengan cara itu, wolbachia bisa diturunkan dari induk betina ke generasi selanjutnya. Wolbachia itu sendiri merupakan bakteri alami yang terdapat pada sel tubuh serangga dan ditemukan di 60% spesies serangga seperti ngengat, lalat buah, capung, kumbang hingga nyamuk. Namun bakteri ini tidak ada pada nyamuk Aedes aegypti yang selama ini dikenal sebagai vektor penular virus Dengue.

Riris memperjelas, kemampuan wolbachia menghambat menekan replikasi Dengue disebabkan kemampuan bakteri ini dalam berkompetisi dengan virus Dengue merebut makanan di sel tubuh nyamuk.

“Adanya wolbachia justru meningkatkan ketahana tubuh nyamuk dari virus dengue,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya