SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes darah orang positif terinfeksi virus corona. (Reuters/Dado Ruvic)

Solopos.com, KLATEN -- Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Klaten mencatat ada 23 pekerja asing dari sejumlah negara di wilayah tersebut.

Mereka selalu diawasi termasuk saat virus corona mulai merebak di Wuhan, Tiongkok. Sejauh ini, Disperinaker Klaten memastikan tak ada tenaga kerja asing di Klaten yang suspect corona atau Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut data Disperinaker Klaten, tenaga kerja asing itu bekerja di sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang garmen, tekstil, serta komponen industri. Mereka berasal dari Korea Selatan, China, Amerika Serikat, Jepang, serta India.

Mayoritas pekerja asing berasal dari Korea Selatan. Kepala Disperinaker Klaten, Slamet Widodo, mengatakan selama ini petugas dinas selalu mengawasi para pekerja asing di Kabupaten Bersinar.

Panik Coronavirus Indonesia, Harga Masker Tembus Rp850.000!

Termasuk ketika merebak kasus virus corona, kondisi kesehatan tenaga kerja asing diawasi terutama yang baru melakukan perjalanan dari negara terdampak virus corona.

“Selama ini kami minta informasi melalui tim medis atau dokter kesehatan perusahaan. Sejauh ini tidak ada temuan kasus tenaga kerja asing kena virus corona,” kata Slamet saat dihubungi Solopos.com, Senin (2/3/2020).

Slamet mengatakan Pemkab juga akan mengecek langsung kondisi kesehatan para pekerja asing itu.

“Kami wacanakan untuk mengecek langsung kondisi kesehatan mereka dengan membawa dokter dari pemerintah ke perusahaan. Soal teknisnya nanti seperti apa akan kami bahas dengan Dinas Kesehatan,” kata Slamet.

Geger Orang Gantung Diri di Jembatan Dawung Solo, Netizen Curiga Ini

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan masih berkoordinasi dengan Disperinaker terkait pengecekan tenaga kerja asing di Klaten.

“Kami masih membicarakan terkait itu. Kalau pekerja asingnya sudah ada di Klaten lama tentunya tidak terlalu masalah. Kasus ini kan mencuat sekitar Januari lalu. Yang perlu dipantau secara cermat yakni orang-orang yang mobilitasnya tinggi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya