SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Pencatutan nama Jokowi-JK yang diduga dilakukan Setya Novanto terus menyeruak. Kapolri justru yakin ada sesuatu di balik semua ini.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti berpendapat uji forensik rekaman berisi percakapan Ketua DPR Setya Novanto terkait negosiasi kontrak Freeport Indonesia merupakan hal yang berlebihan. Dia juga menduga ada sesuatu di balik munculnya kasus ini.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Hal tersebut diungkapkan Badrodin Haiti setelah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bertemu dengannya pada Kamis (19/11/2015) lalu. Menurut dia, hasil uji laboratorium forensik bukan untuk peradilan, apalagi sidang kode etik.

“Jadi tidak usah dibuktikan secara ilmiah, kalau melangar [kode etik] kemudian mengaku ya tulis saja. Tidak usah bertele-tele,” katanya ketika berdiskusi dengan pimpinan Bisnis Indonesia di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

“Kalau diproses di Labfor terlalu berlebihan. Kecuali nanti diperdengarkan tidak mengakui ya sudah [diuji Labfor],” katanya.

Lebih lanjut, Badrodin Haiti menduga ada sesuatu di balik peristiwa menyeruaknya isu pencatutan nama Jokowi-JK ini. Dia tak merinci apa yang dimaksud sesuatu tersebut, tapi baginya ada persaingan antara siapa dengan siapa. “Pasti ada sesuatu,” kata mantan Kapolda Sulawesi Tengah tersebut.

Seperti diberitakan MKD berencana menguji rekaman suara tersebut ke Bareskrim Polri. Namun setelah bertemu Kapolri, mereka disarankan untuk tidak menguji rekaman secara forensik jika pihak terkait mengakui isi percakapan tersebut.

“Kalau nanti di sidang nanti mengakui, tidak perlu ada pemeriksaan itu. Jika tidak mengaku baru dicek labfor,” ujar Badrodin Haiti, Kamis (20/11/2015).

Wakil Ketua MKD, Sufmi Dasco Ahmadi, mengatakan lantaran sudah menghubungi Kapolri, pihaknya langsung melakukan audiensi dengan orang nomor satu di kepolisian tersebut. “Kami langsung audiensi dengan Kapolri,” katanya.

Dasco mengungkapkan pertemuan tersebut untuk berkonsultasi terkait penyelidikan laporan tersebut. Dia mengaku konsultasi tersebut membahas soal bahan-bahan untuk penyelidikan maupun persidangan nantinya. Soal apa saja yang dibahas bersama Kapolri, Dasco merahasiakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya