SOLOPOS.COM - Proses pencarian atau pengerukan luweng yang hilang di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Joho)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pencarian tiga mulut luweng di Pracimantoro Wonogiri melibatkan orang pintar atau sesepuh wilayah setempat. Mereka bertugas untuk menentukan titik lokasi pencarian.

Pencarian mulut luweng di Pracimantoro Wonogiri ini dimaksudkan agar wilayah tersebut terhindar dari banjir. Sebanyak dua mulut luweng yang dicari berada di Dusun Joho Kidul, Desa Joho. Sementara satu mulut luweng lainnya berada di Dusun Dompol, Desa Petirsari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri, Samrawi, mengatakan dalam pencarian mulut luweng itu melibatkan orang pintar atau sesepuh di desa setempat. Mereka bertugas untuk menentukan titik lokasi luweng yang hilang. Pasalnya, hingga saat ini belum ada alat modern untuk mendeteksi keberadaan mulut luweng yang hilang itu.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Seusai Hujan Deras di Boyolali, 11 Rumah Terdampak

Hal itu menjadi kendala tersendiri. Sehingga, hingga kini luweng belum juga ditemukan meski pencarian telah memakan waktu 10 hari. "Belum ditemukan [mulut luweng] juga. Ini masih proses pencarian. Tapi titik atau lokasi pencariannya dipindah," kata Samrawi.

Pencarian mulut luweng di Joho Kidul dimulai sejak Jumat (5/2/2021). Pada Sabtu (13/2/2021), pencarian dilakukan di lokasi atau titik lain, namun masih di area yang sama.

Pindah Lokasi Pencarian

Berpindah lokasinya pencarian mulut Luweng lantaran selama delapan hari belum juga ditemukan. Hingga Minggu ini, sudah 10 hari tim melakukan pencarian mulut luweng. Dengan dua hari terakhir pencarian dilakukan di titik berbeda.

"Selama delapan hari itu kedalaman yang dikeruk menggunakan alat berat sudah mencapai delapan meter, namun belum ada tanda-tanda adanya mulut luweng. Sehingga diputuskan untuk pindah lokasi. Tidak jauh dari titik sebelumnya, berdekatan hanya berjarak satu meter," imbuh Samrawi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan masyarakat meyakini di lokasi itu dulu ada luweng dan saat ini tidak ada, namun dimungkinkan luweng itu tidak hilang. Namun ada beberapa faktor lain yang menyebabkan mulut luweng itu tidak nampak.

Baca Juga: Tesla akan Dirikan Unit Manufaktur Mobil Listrik di India, Bagaimana dengan rencana di Indonesia?

Bambang menjelaskan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan mulut luweng tidak nampak dan menjadikan tidak berfungsi. Pertama, adanya sedimentasi luweng. Kedua, mulut luweng tertutup sampah.

"Biasanya sampah yang menutupi luweng itu berasal dari sisa hasil pertanian dan sampah dari rumah tangga. Selain itu, juga bisa guguran daun dari pohon di sekitarnya," kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya