SOLOPOS.COM - Petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). (Istimewa/BPBD Magetan)

Solopos.com, MADIUN — Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu DS menduga penyebab kebakaran hutan Gunung Lawu beberapa waktu lalu adalah pencari madu hutan.

Untuk saat ini, Perhutani masih menyiagakan petugas di kawasan hutan Lawu untuk memastikan kebakaran tidak terjadi lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Humas Perhutani KPH Lawu DS, Eko Santoso, mengatakan pihaknya menduga para pencari madu hutan itu lalai mematikan api yang biasanya digunakan untuk mengusir lebah dari sarangnya. Akibatnya, api membakar hutan. Dugaan lain penyebab kebakaran hutan adalah puntung rokok pencari madu yang dibuang tanpa dimatikan dulu.

“Ya dugaannya memang mengarah ke pencari madu hutan. Biasanya mereka kan menggunakan asap api untuk mengusir lebah dari sarangnya. Tetapi untuk kepastiannya memang belum tahu. Itu baru sebatas dugaan,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat (29/11/2019).

Eko menyampaikan saat ini api yang membakar lahan perhutani memang sudah padam. Namun, pengawasan kawasan tersebut masih terus dilakukan.

Pihaknya juga membuat ilaran atau penyekatan di lahan yang terbakar. Cara ini dianggap paling efektif untuk menghalau api merambat.

“Lebar ilarannya sekitar 1 meter. Jadi lahan yang kemarin terbakar itu dibuat supaya kalau ada api tidak menjalar ke lahan lainnya,” jelas dia.

Lebih jauh Eko mengaku belum bisa memberikan data detail luas hutan yang terbakar. Perkiraannya sekitar 5 hektare.

Sebagian besar yang terbakar adalah ilalang dan rerumputan. Selain itu, ada juga sejumlah pohon yang ikut terbakar seperti pohon avokad nangka, sengon, dan sebagian pohon kopi.

“Kerugiannya masih kita hitung. Tapi yang jelas ada sebagian pohon yang terbakar,” ujarnya.

Eko menuturkan Perhutani telah melakukan reboisasi kawasan hutan yang terbakar. Sekitar 500-an bibit pohon ditanam di lahan tersebut.

Sementara itu 15 petugas masih disiagakan untuk menyisir kawasan hutan Lawu agar tak terjadi kebakaran lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya